RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Pertanian  Andi Amran Sulaiman mengajak para kepala desa dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) membentuk cluster pertanian berskala desa dengan melibatkan penyuluh dan TNI.

Langkah ini menurut  Amran penting dilakukan agar Indonesia mampu mempercepat capaian swasembada.

“Paling tidak di satu provinsi ada satu cluster. Lebih baik lagi di tiap desa ada. Dengan begitu, setiap daerah memiliki pangan yang cukup sehingga tidak perlu mendatangkannya dari daerah lain,” kata Amran usai menerima audiensi Apdesi Sulawesi Selatan, Selasa (5/11/12/2023).

Mentan yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin, Makassar mencontohkan, jagung yang ada di barat tidak perlu dibawa ke Makassar karena kebutuhan di sana lebih dari cukup.

Mentan mengatakan peranan kepala desa selama ini sangat penting untuk menunjang aktivitas bertani di masing-masing wilayah.

Kepala desa juga memiliki andil besar dalam meningkatkan hasil produksi berbasis teknologi dan mekanisasi.

“Seandainya saya seorang kepala desa maka saya pastikan saya yang paling sejahtera. Kenapa? Karena aku berani bertani dan mendukung ketahanan pangan negara,” katanya.

Mentan mengingatkan, sektor pertanian saat ini sedang menghadapi ancaman krisis global baik yang diakibatkan cuaca ekstrem maupun geopolitik dunia yang kian memanas.

Saat ini ada banyak negara yang menyetop aktivitas ekspornya karena ingin mengamankan pangan di negaranya.

“Kalau krisis ekonomi petani kita sejahtera tapi kepala desa kita goyah. kalau krisis profit kepala desa di kampung masih aman-aman tapi kalau krisis pangan itu sangat berbahaya. Kalau krisis pangan itu berimbas pada krisis politik,” katanya.

Namun di sisi lain, Mentan mengajak para pelaku industri untuk memperkuat peran sertanya dalam menumbuhkembangkan sektor pertanian sebagai kekuatan utama bangsa Indonesia.