Hal inipun diapresiasi oleh Sekretaris Daerah Jeneponto Dr. dr. HM. Syafruddin Nurdin, M.Kes. bersama Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Jeneponto Sirajuddin Liwang.

“Dalam pandangan saya, kegiatan ini adalah sebuah terobosan kreatif BKPRMI yang memadukan konsep wisata dan pendidikan non formal yaitu TOT Tartil. Tentu ini nilainya sangat mahal yang dibiayai oleh pemerintah daerah tetapi saya ingin mengatakan bahwa, itulah salah satu implementasi dari kesungguhan mewujudan visi religius Kabupaten Jeneponto”, ungkap Sekda yang didampingi Kabag Kesra sekaligus Sekretaris MPD BKPRMI Ustad Sirajuddin Liwang.

Terlihat jelas di arena belajar bagaimana antusiasme peserta mengikuti setiap tahapan pelajaran hingga malam melarut terutama saat panitia menurunkan materi Bermain Cerita dan Menyanyi (BCM) yang dibawakan oleh Ustad Iwan Susanto, materi yang sangat sederhana namun lumayan mengocok perut dengan kepiawaiannya bermain, cerita dan menyanyi.

Dari informasi panitia diketahui (Ahad, 28/11/2021), bahwa sekitar 110 orang yang diseleksi secara sangat ketat oleh Tim Penguji DPD BKPRMI Jeneponto, terdapat hanya 66 orang yang lolos mengikuti TOT Tartil Al-qur’an dan Ujian Syahadah 1, 2, 3 dan 4.

Selain 66 orang dari utusan Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) BKPRMI, puluhan lainnya dari utusan DPD, sehingga keseluruhan berjumlah sekitar seratusan orang.

“Kami amat berbangga dan bersyukur, membayangkan sekiranya teman-teman mesti diberangkatkan terbang ke Yogyakarta untuk menimba ilmu sebagaimana yang diterima dalam kurun waktu tiga hari TOT, maka anggaran 100 juta hanya dapat membiayai peserta sekitar dua puluhan orang, nah sekarang dengan pola terbalik (pelatihnya yang diterbangkan dari Yogyakarta), maka akses manfaatnya dapat diterima jauh lebih banyak ke seratusan peserta dengan kualitas ilmu yang kurang lebih setara”, Papar Ustad Suardi A. Kahar Ketum DPD BKPRMI Kabupaten Jeneponto. (*)