RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN), Andi Widjajanto menyebut data yang dikatakan Ganjar Pranowo saat debat capres pada Minggu (7/1/2024), perlu disampaikan untuk kebutuhan publik.

Andi juga memastikan bahwa data pertahanan yang diungkap tersebut merupakan data umum dan mengklaim bahwa pihaknya paham betul data apa saja yang dapat dipublikasikan berdasarkan undang-undang.

“Kami pilih adalah data-data yang kemudian relevan dengan debat pertahanan. Sekali lagi data-data itu adalah informasi terbuka, tidak rahasia, sensitif, tidak melanggar undang-undang keterbukaan informasi publik di bagian data-data yang dikecualikan,” kata Andi di Media Center Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).

Andi menyampaikan data yang diungkap Ganjar bukan data rahasia ataupun sensitif. Dia mencontohkan beberapa data yang disebut Ganjar bisa langsung di cek sendiri oleh masyarakat melalui laman-laman resmi berbagai lembaga termasuk di Kemenko Polhukam.

“Karena data itu ada di website-nya Kemenkeu, data itu ada di website-nya Kemenko Polhukam, data itu juga ada di website lembaga-lembaga kajian global yang dipercaya. Kami penting menyampaikan data-data itu untuk menunjukkan kondisi Indonesia yang objektif seperti apa,” kata Andi.

“Jadi misalnya ada data pencapaian MIF 2024, yang 2023 bulan September ada di angka 65%. Data itu kami dapatkan di website-nya Kemenko Polhukam, di LAKIP. Kalau masuk ke LAKIP ada Deputi I, II, III, IV, lalu Deputi IV adalah deputi pertahanan negara,” lanjutnya.

“Ada dokumen publiknya dibuka, teman-teman akan melihat grafis pertamanya. Lalu di grafisnya itu muncul pencapaian MIF 2024. Lalu sebagian besar data adalah data global dari lembaga-lembaga kajian, think tank yang memang sudah punya kredibilitas lama,” kata dia.