RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Pakar Politik, Jerry Massie, membeberkan tiga faktor, Megawati sulit bergabung dengan Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Titiek Soeharto, hingga koalisi Indonesia Maju (KIM).

Yang pertama, Jerry menilai, perseteruan antara SBY dengan Megawati, terbilang cukup lama, sejak keduanya menduduki posisi Presiden RI. “Keduanya mulai jarang bersua dan berkomuninkasi alias renggang,” ucapnya.

Padahal, Jerry menilai SBY cukup dekat dengan Megawati, saat putri Soekarno ini, menjadi presiden, menggatikan Abdurrahman Wahid.

Sepengetahuan Jerry, berkali-kali SBY mengundang Megawati hadir upacara di istana. Namun, tak pernah digubris. “Jadi memang saya nilai Mega masih belum move on pada SBY,” kata Jerry.

“Nah, dengan kedekatan SBY dan Prabowo saat ini maka bisa membuyarkan asa Megawati beralih haluan mendukung Prabowo-Gibran,” lanjut Jerry.

Barangkali, kata Jerry, kalau Puan dan Ganjar yang menjadi wakil presiden Prabowo, bisa saja peluang Megawati berafiliasi cukup terbuka. Jerry memperkirakan, agak berat untuk Megawati merapat bersatu dengan pemerintahan Prabowo. “Kalau dengan Prabowo saya kira Mega tak ada masalah berbeda dengan SBY,” pungkasnya.

Yang kedua, dengan faktor ada sosok Titiek Soeharto. Jerry menduga Megawati masih terbayang masa lalu yang kelam saat Presiden Soeharto menduduki tampuk kekuasaan saat menggantkan posisi ayahnya Presiden Soekarno.

“Jadi ini tetap akan menjadi nightmare atau mimpi buruk serta merupakan memory yang kelam yang sulit dilupakan,” papar Jerry.

Lihat saja, kata Jerry, bagaimana saat aset-aset Soeharto yang dipegang anak-anaknya dirampas oleh negara di era kekuasaan PDIP.

“Tetap saja peristiwa masa lalu masih membekas pada Megawati. Yang tumbangkan pemerintahan Orba selain aktivis 98, mahasiswa dan peran PDIP Perjuangan Megawati sangat kuat,” ungkapnya.