RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Pusat tetap menyebar 2.713 personel gabungan di sekitar Monumen Nasional untuk melakukan pengamanam. Hal itu tetap dilakukan meskipun relawan Prabowo-Gibran batal melangsungkan aksi unjuk rasa di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (19/4/2024).

“Kami siap mengamankan warga yang menyampaikan pendapat dan menerjunkan 2.713 personel gabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengutip CNNIndonesia.com.

Susatyo mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan buntut adanya aksi tersebut. Kendati demikian, ia meyebut rekayasa bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan.

“Sementara itu untuk rekayasa lalu lintas nantinya bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan. Apabila para pengunjuk rasa mulai berdatangan maka jalur yang akan kita tutup dan kita alihkan,” ujarnya.

Berikut skema pengalihan arus lalu lintas yang telah disiapkan pihak kepolisian:

– TL. Harmoni yang mengarah ke Jl. Merdeka Barat ditutup dialihkan ke Jl. Kesehatan.
– Jl. Perwira yang mengarah Jl. Merdeka Utara kita tutup, jalur dialirkan ke arah Istiqlal dan lapangan Banteng.
– TL. Thamrin kita tutup dialihkan ke Jl. Kebun Sirih yang mengarah ke Senen dan Jl. Abdul Muis.

Sebelumnya relawan pendukung memastikan aksi damai yang semula rencana digelar di depan Gedung MK batal dilakukan usai diminta langsung oleh Prabowo.

Koordinator lapangan aksi damai pendukung Prabowo-Gibran, Ali Lubis mengatakan, relawan juga membatalkan penyerahan 10 ribu dokumen relawan untuk diajukan sebagai amicus curiae alias sahabat pengadilan ke Mahkamah Konstitusi pada perkara sengketa hasil Pilpres 2024.

“Saya juga ingin menyampaikan terkait tadi juga kami punya rencana akan mengantarkan amicus curiae didampingi oleh 10 ribu atau bahkan lebih para pemilih dan pendukung Pak Prabowo itu juga kami batalkan,” kata Ali dalam konferensi pers, pada Kamis (18/4/2024).