MAKASSAR – Dua petugas kepolisian meninggal secara tragis di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur disebut-sebut mengalami kekurangan oksigen dalam kondisi padatnya massa.

Baca Juga : Pernah jadi Rival, Nasdem Usung Anies Baswedan pada Pilpres 2024

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan penyebab kematian tragis di Kanjuruhan. 

“Ya karena desak-desakan, desak-desakan kurang oksigen mengakibatkan sebagian besar kan meninggalnya karena kekurangan oksigen,” katanya, Selasa (4/10/2022).

Menurut Dedi, kedua POLISI tersebut ditemukan di Stadion Kanjuruhan dengan korban lainnya yang terluka bahkan tewas terinjak-injak di antara kerumunan.

“Gugurnya, itu ditemukannya sama dengan 43 masyarakat yang berhimpitan itu, pintu 12,” katanya.

Polri masih menyelidiki tragedi Stadion Kanjuruhan. Sejauh ini, 28 polisi telah diperiksa atas dugaan pelanggaran etik dalam pekerjaan mereka.

“Dari hasil pemeriksaan Itsus Itwasum Polri dan Biro Paminal juga melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik anggota Polri sebanyak 28 personel Polri. Ini pun masih dalam proses pemeriksaan,” katanya, Senin (3/10/2022).

Selain upaya penegakan sanksi atau hukuman, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memberikan penghargaan kepada dua anggota Polri yang gugur dalam menjalankan tugas.

“Dan kemarin dua anggota Polri tersebut sudah dimakamkan secara kedinasan dan sudah dinaikkan pangkat luar biasa anumerta, setingkat lebih tinggi,” katanya.

Kedua polisi tersebut adalah anggota Polsek Sumbergempol, Polres Tulungang, Bripka Andik dan Anggota Polsek Dongko, Polsek Trenggalek, Briptu Fajar Yoyok.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat setelah tragedi Stadion Kanjuruhan. Hal itu diungkapkan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.

“Malam hari ini juga Bapak Kapolri mengambil suatu keputusan yang memutuskan berdasarkan surat telegram nomor ST 2098/X/KEP/2022, menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dimutasikan sebagai pamen SSDM Polri, dan digantikan oleh AKBP Putu Kholis yang sebelumnya menjabat Kapolres Tanjung Priok Polda Metro Jaya,” katanya.

Selain itu, lanjut Dedi, Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta menonaktifkan posisi Danyon, Danki dan Danton Brimob hingga sembilan orang.

“Danyon atas nama AKBP Agus Waluyo, kemudian Danki AKP Hasdarman, kemudian Danton Auptu M Solihin, Aiptu M Samsul, kemudian Aiptu Ari Dwiyanto, kemudian Danki AKP Untung, Dantot AKP Danang, Danton AKP Nanang, kemudian Danton Aiptu Budi. Semuanya masih dalam pemeriksaan oleh tim malam ini,” katanya, dilansir merdeka.com.