MAKASSAR – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama CGV telah meluncurkan program literasi digital Save Our Socmed (S.O.S) melalui kompetisi film pendek pada 5 September lalu. Program yang ditujukan bagi pelajar, mahasiswa, dan umum dengan total hadiah Rp100 juta ini mendapatkan animo yang luar biasa dari masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Gubernur Sulsel : Seluruh Unsur Harus Bersatu Tindaklanjuti Arahan Presiden

Oleh karena itu, S.O.S. memperpanjang waktu pendaftaran hingga 14 Oktober 2022 agar peserta dapat mengirimkan karya mereka dengan tema ‘Waspada Flex Culture, Stay Humble!’.

 

S.O.S mengangkat tema tersebut untuk menanggapi fenomena flexing, di mana banyak anak-anak Gen-Z makin kerap memamerkan kekayaan dan menyombongkan diri di media sosial yang memberi dampak negatif.

 

Sebab, flexing menyebabkan rasa fear of missing out (FOMO), kurang percaya diri, merusak mental pribadi, dan mempengaruhi produktivitas.

 

Head of Region Kalimantan & Sumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Prio Sasongko mengatakan, program tersebut diharapkan dapat menginspirasi pemuda Indonesia dalam penggunaan internet yang lebih positif.

 

“Lewat S.O.S, IOH berharap bisa menginspirasi anak muda Indonesia agar menggunakan internet untuk hal-hal produktif, kreatif, dan positif. Sehingga, anak muda yang jadi pengguna terbesar internet bisa memamerkan kreativitas mereka alih-alih terbawa flex culture serta memberi dampak positif kepada generasi muda bangsa,” jelasnya.

 

Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia.

 

Program S.O.S telah melaksanakan pelatihan pembuatan film pendek dan edukasi mengenai dampak negatif Flex Culture di 10 kota di Indonesia, termasuk di Makassar yang diikuti total 467 peserta. Hasil karya mereka nantinya akan dilombakan dan seluruh peserta akan diajak untuk bersama-sama menyaksikan karya-karya yang terpilih.