“Bahkan ini sudah ada dua pengurus KONI Sulsel, yang merupakan wakil Ketua mudur dari pengurus. Ini ada apa di dalam? Kalau pengurus harmonis, tentu tidak ada yang mundur. Ini berarti ada sesuai yang terjadi di dalam” tegas Chandra.

Sebelumnya dua wakil Ketua KONI Sulsel menyatakan mundur. Yang pertama pada September 2022 lalu Mappinawang Waketum V KONI Sulsel. Terbaru, Prof Andi Ihsan, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan  (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum I KONI Sulsel.

Pengurus FORKI Sulsel Syahrir Siregar pun menimpali. Ia mengatakan, memang sudah banyak carut marut pada kepengurusan KONI Sulsel ini. Mulai dari administrasi, penganggaran hingga pendekatan kepada cabor.

“Kami bahkan memberangkatkan atlet ke sejumlah kejurnas sama sekali tidak pernah ada bantuan dari KONI Sulsel. Saya tidak tau kenapa. Padahal kalau bicara prestasi karate Sulsel, jangan ditanya lagi. Di PON Papua, kita sumbang 3 emas. Prestasi internasional, pun kami torehkan. Lalu koq kami tidak diperhatikan,” keluh Ketua Binpres Forki Sulsel ini.

Ia juga mengungkapkan bagaimana para technical delegate (TD) cabor mengatur anggaran yang sangat minim demi suksesnya penyelenggaraan pertandingan di Porprov XVII Sinjai dan Bulukumba.

“Kasihan para Technical Delegate di Porprov kemarin. Hak-haknya mereka sudah sedikit, dicicil lagi. Malah sampai hari ini belum dibayar semua. Masih banyak masalah yang belum selesai. Jadi strategi ke depan, kalau tidak bisa mengurus mending mundur saja,” timpal Maulana, TD Pengurus Perpani Sulsel.

Ia menegaskan, pelaksanaan Porprov Sulsel kemarin memang berhasil terlaksana tapi banyak meninggalkan masalah. Meski demikian kata dia, para TD tetap melaksanakan pertandingan agar bisa sukses agar para atlet bisa bertanding dan mengukur diri.