JAKARTA – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, menegaskan bahwa cerita mayat yang berada di dalam peti hidup kembali dan tersebar di media sosial adalah bohong.

Baca Juga : Febri Bantah Pernyataan Kamaruddin Terkait Dalang Pembunuhan Brigadir J

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan, pasien yang disebutkan berinisial US dan membuat geger di media sosial itu dilaporkan telah hidup kembali setelah dikatakan meninggal dan ditempatkan di peti mati.

Faktanya, kata dia, pasien tiba di rumah sakit dalam keadaan sadar dan tidak dalam peti mati.

“Bukan (tidak datang menggunakan peti mati). Jadi dia (pasien, red.) ke RSUD itu dalam keadaan penurunan kesadaran. Datang pun sudah sadar. Salah besar (pasien dinyatakan meninggal di RSUD kembali hidup),” katanya, Senin (14/11/2022), dilansir Antara.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial dengan tulisan “mayat hidup kembali di RSUD Kota Bogor”.

Ilham menegaskan, saat tiba di RSUD Kota Bogor pada 11 November 2022, pasien sadar meski sempat hilang kesadaran akibat kekurangan oksigen di otak.

Ketika pasien tiba di IGD rumah sakit, sesuai SOP penerimaan dan perawatan pasien, petugas rumah sakit langsung menanganinya.

Saat ini, kata Ilham, pasien tersebut dirawat di ruang rawat inap dalam kondisi membaik dan dalam pemantauan dan pengawasan.

Terkait kabar pasien meninggal dunia, Ilham menuturkan, cerita berawal dari kehebohan keluarga pasien dan tetangga kediamannya di Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Dari keterangan pihak yang membawa pasien ke rumah sakit, pasien dibawa ke klinik 24 jam sebelumnya.

“Kata klinik 24 jam itu tidak bisa (ditangani di klinik, red.) harus langsung ke rumah sakit. Di rumah sakit (datang, red.) enggak pakai peti. Seperti pasien biasa, pakai ambulans,” katanya.

Padahal, kata Ilham, terkait pasien yang ditemukan meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit, pihak keluarga tidak bisa menjelaskan rumah sakit yang mendiagnosa dan tidak bisa menunjukkan surat kematiannya.

“Jadi kami dari RSUD domainnya mengerjakan pasien sesuai SOP aja. Di luar itu bukan kewenangan kita, terkait kisah sebelumnya bisa tanya kepada keluarganya langsung,” ujarnya.