Sindir Money Politics

 

Cak Imin menyebut bahwa sistem pemilu di Indonesia mulai rusak sejak pemilu langsung. Menurut Cak Imin, pemilu di Indonesia saat ini didominasi oleh praktik money politics atau politik uang yang diberikan langsung kepada pemilih, bahkan hingga proses perhitungan suara.

 

“Jadi pemilu itu agak rusak setelah pilkada secara langsung. Karena kompetisinya semua hal, maka money politics menjadi sangat dominan,” kata Cak Imin.

 

Dia menyebut praktik money politics terutama banyak terjadi di daerah remote area atau wilayah yang jauh dari pengawasan. Pihaknya mengaku menemukan fakta di lapangan satu suara dalam pemilihan gubernur dihargai hingga Rp500 ribu.

 

Dia risau sebab dengan demikian sebegitu mahal harga demokrasi di Indonesia.

 

“Saya melihat ada pemilihan gubernur, satu suara dihargai sampai Rp500 ribu. Sebegitu mahal kah pemilihan umum yang kita kelola?,” kata dia.

 

Wakil Ketua DPR itu menyebut proses pemilihan yang begitu bobrok akan selaras dengan hasil pemilu yang korup. Pemenang pemilu dipastikan akan mengambil keuntungan dari modal yang dikeluarkan.

 

“Akhirnya setelah money politics, menjadi pemilihan itu teracuni, oleh kecurangan, manipulasi, penghitungan, penghitungan yang ngawur, tidak sesuai dengan yang dicoblos,” katanya.