Sanggar Merah Putih Makassar Rayakan Hari Jadi ke-45
MAKASSAR – Sanggar Merah Putih Makassar (SMPM) merayakan ulang tahun ke-45 tahun dengan cara sederhana di kafe White House, jalan jenderal Sudirman, Makassar. Minggu (28/5).
Sanggar yang masih aktif selama 45 tahun ini, berdiri secara resmi 20 Mei 1978 silam menjadi salah satu dari yang sedikit bisa melewati usia yang cukup lama berkat orientasinya sebagai organisasi kader yang melahirkan banyak seniman-seniman.
Cakupan bidang seninya pun cukup luas, seperti teater, musik, tari, sastra, seni rupa fotografi, film hingga manajemen seni.
“Sanggar merah putih sudah melewati perjuangan dan masih terus berjuang, karena itu kami berterima kasih kepada semua pihak yang masih terus membersamai perjuangan kami hingga di usia 45 tahun, sekaligus Alhamdulillah ini sebuah kesyukuran yang besar,” ujar Ale Deep direktur eksekutif Sanggar Merah Putih Makassar.
Beberapa acara yang diisi tokoh-tokoh seniman SMPM maupun bagian dari keluarga besar sanggar ini mengisi malam resepsi perayaan yang mengambil tema ”Kawanku dan Aku” mengutip Chairil Anwar.
Seperti pertunjukan musik dari Sangdipa Universitas Dipanegara, Sanggar Seni Budaya eSA UIN Alauddin Makassar, KPJ Makassar, Bahar Karca dan putrinya.
Lalu ada pembacaan karya sastra dari Irwan. AR, Syahrir Patakaki, Asmin Amin, Hamadi Haruna, dan Aliem Prasasti.
Yang menarik adalah pertunjukan Monolog dari Luna Vidya, berjudul “Gode” sebuah narasi gugatan atas pandangan masyarakat atas tubuh perempuan yang berubah setelah mereka menjadi istri dan terutama melahirkan anak-anaknya.
Sayangnya situasi area tak cukup kondusif untuk pertunjukan membuat Luna, melakukan semacam pembacaan naskah (reading). Namun pertunjukan itu tetap menarik dan cukup interaktif dengan audiens.
Ada juga sebuah pertunjukan tari dari koreografer Tari SMPM, Aswani. Beberapa tamu pun terlihat hadir, selain pekerja seni kampus seperti Romansa STIE LPI, Sang Dipa, Esa UIN, Karampuang Unifa.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan