MAKASSAR-Pemuda ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia) Sulawesi Selatan (Sulsel) selenggarakan pelatihan Basic Life Support / bantuan hidup dasar untuk pembina Pondok pesantren dan santri/ santriwati Se-Sulsel, minggu (4/6/2023).

Baca juga : Praktik Pertambangan PT Vale Raih Apresiasi Gubernur Sultra

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Pemuda ICMI Sulsel bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unismuh, Lions Club, BPJS Kesehatan, PDEI Sulsel (Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia) dan PERDAMI sulsel (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia).

Pelatihan ini diselenggarakan di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar dan diikuti 100 orang peserta dari perwakilan pondok pesantren Se-Sulawesi Selatan.

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan dasar menghadapi situasi darurat.

Dalam sambutannya, Ketua Pemuda ICMI Sulsel, DR. dr. Andi Alfian Zainuddin, M.KM., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari organisasi untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesantren.

“Kami berharap melalui pelatihan ini disertai pemeriksaan mata ini, peserta dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat dalam membantu sesama dalam situasi darurat,” katanya.

Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Pemuda ICMI Sulsel, dr. Aslim Taslim, Sp.Onk, Rad., M.Kes, menjelaskan betapa pentingnya pemeriksaan mata secara rutin untuk menjaga kesehatan mata.

“Dalam kegiatan ini, kami juga memberikan layanan pemeriksaan mata gratis untuk peserta. Kami berharap dapat memberikan manfaat dan membantu mengidentifikasi masalah kesehatan mata yang mungkin tidak disadari sebelumnya,” ungkapnya.

Wakil Dekan dua Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, dr. Irwan Ashari, M.Med, Ed, yang juga sebagai tuan rumah kegiatan mengungkapkan kebanggaannya menjadi bagian dari acara tersebut.

“Kami berharap melalui kerjasama dengan Pemuda ICMI Sulsel, kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi pesantren dan santri/santriwati. Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini,” tutur dr. Irwan Ashari.

dr Ihsan Kitta selaku narasumber dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, pentingnya pengetahuan mendasar dalam menangani situasi darurat.

Tidak sedikit kejadian kegawatdaruratan yang terjadi namun sebagian besar belum mengetahui cara penanganannya.

“Hal demikian perlu diketahui, semisalnya penanganan dengan mengetahui tingkat kesadaran, cek nadi hingga melaksanakan kompresi (penekanan dada) atau CPR (cardiopulmonary resuscitation atau juga biasa dikenal dengan istilah RJP (resusitasi jantung paru),” jelasnya.

“Hal demikian merupakan salah satu upaya pertolongan pertama gawat darurat secara medis yang dilakukan ketika ada seorang pasien henti jantung. Hal demikian dilakukan sebelum ditangani oleh medis,” ungkapnya.

Selain Kegiatan Basic Life Support, Pemuda ICMI Sulsel juga melakukan pemeriksaan mata gratis. Hal ini diharapkan, dapat memberikan dampak positif dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat pesantren.