Pembakaran Alquran terjadi selama unjuk rasa anti-Turki dan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO di Stockholm.

 

RAKYAT.NEWS, SWEDIA – Pemerintah Indonesia mengutuk keras Pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan, pimpinan partai politik Denmark sayap kanan Garis Keras. Hal itu dinilai telah merugikan dan mendistorsi toleransi beragama.

Fakta bahwa Pembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan, pimpinan partai politik Denmark sayap kanan. Paludan, yang juga warga negara Swedia, telah melakukan beberapa demonstrasi di masa lalu ketika dia membakar Alquran. Pembakaran Alquran terjadi selama unjuk rasa anti-Turki dan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO di Stockholm.

Paludan tidak dapat dihubungi melalui email atau email komentar. Izin yang dia terima dari polisi mengatakan protesnya melawan Islam dan apa yang disebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai upaya untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait, telah mengutuk Pembakaran Alquran. Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Arab Saudi menyerukan untuk menyebarkan dialog nilai-nilai, toleransi, dan perlawanan terhadap kebencian agama dan ekstremisme.”

Tindakan ini meningkatkan ketegangan Swedia dengan Turki, yang membutuhkan dukungan Ankara untuk masuk ke dalam aliansi militer.

“Kami mengutuk dalam istilah terkuat serangan keji ini terhadap Alkitab kami. Membiarkan tindakan anti-Islam ini, yang menargetkan Muslim dan menghina nilai-nilai sakral kami, dengan kedok kebebasan berekspresi, sama sekali tidak dapat diterima.” ata Kementerian Luar Negeri Turki dilansir Reuters, Minggu (22/1/2023).

Komentarnya dibuat setelah seorang politikus anti-imigrasi sayap kanan membakar Alquran di dekat kedutaan Turki di Stockholm.

Kementerian luar negeri Turki mendesak Swedia untuk mengambil tindakan terhadap para pelaku dan meminta semua negara untuk mengambil langkah khusus melawan Islamofobia.

Indonesia mengecam keras pembakaran Alquran oleh Swedia.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon mengecam aksi pembakaran salinan Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras. Fadli Zon mengecam provokasi Islamofobia harus dihentikan, terlebih kejadian ini bukan yang pertama kali.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam keras pembakaran mushaf Al-Qur’an Rasmus Paludan. Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan ini melukai dan mendistorsi toleransi beragama.

Dan pada tanggal 1 (22), Kementerian Luar Negeri menulis di akun Twitter resminya, “Indonesia mengecam keras pembakaran Alquran Swedia oleh Rasmus Paludan di Stockholm pada 21/1/21”.

Salinan Al-Qur’an dibakar selama protes anti-Turki di Stockholm dan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO. Kemlu mengatakan kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab.

“Penghujatan ini telah merusak dan mendistorsi toleransi beragama. Kebebasan berbicara harus dilakukan secara bertanggung jawab.”  tulis Kemlu