MAKASSAR, RAKYAT NEWS–Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Makassar kembali merealisasikan program kerja melalui Bidang Hubungan Antar Lembaga, di Karebosi Premier Makassar, Sabtu (24/6/2023).

Kegiatan ini merupakan ke 11 bagi DMI Kota Makassar dengan bidang dan tema yang berbeda. Tema yang diangkat yakni Membangun Jejaring Dalam Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid.

Dihadiri puluhan pengurus masjid se Kota Makassar menampilkan narasumber Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Makassar H. Irman, S.Ag. M.Si, dan Presiden Masjid Kurir Langit Barru A Muh Nur Syahid.

Kepala Kemenag Makassar mengungkapkan, yang harus dilakukan memakmurkan masjid adalah menyamakan persepsi dan pemahaman yang utuh tentang urgensi, peran dan fungsi masjid serta tanggung jawab serta ganjaran akhirat di dalam mengurus masjid.

“Dapat dilakukan dengan mengundang ulama, ahli, praktisi, mengadakan seminar, lokakarya dan kunjungan ke masjid yang memiliki pengelolaan manajemen yang berhasil,” ujarnya.

Rakyat News

Disebutkan pula konsolidasi pengurus dan jamaah harus dilakukan. Dengan pengurus harus memiliki semangat kerja dan memiliki pemahaman dan orientasi memakmurkan masjid.

Program kegiatan dirumuskan pengurus dengan meminta masukan dari amanah baik jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, penanggung jawab, tujuan dan target, serta biaya yang dibutuhkan serta kegiatan yang menjadi prioritas,” ungkapnya.

Sementara dari Nur Syahid menguraikan landasan mengurus masjid harus memiliki pemahaman bahwa masjid itu adalah milik Allah SWT, siapapun yang mengelola masjid yang ada pengurus, yayasan, kompleks, pemerintah semua adalah operator.

Konsep yang digunakan dalam memakmurkan masjid adalah surat At Taubah ayat 918 yakni orang-orang yang beriman.

Maka penting dalam membangun jejaring ini kita ada pertama jejaring orang beriman karena Allah yang bilang orang yang bisa memakmurkan masjid sesungguhnya orang-orang beriman beriman kepada Allah dan yaumul akhir.

“Masalahnya banyak masjid adalah pengurusnya sendiri tidak shalat di masjid, paling panjang gelarnya paling tinggi jabatannya karena mungkin sudah dewan pembina karena mungkin sudah dewan penasehat akhirnya sudah tidak shalat di masjid,” ujarnya.

Sementara Ketua Pengurus Daerah DMI Kota Makassar Drs HM Yunus HJ, M.Si menyebutkan, sejak tujuh bulan pasca pelantikan DMI Kota Makassar dari 12 bidang yang ada 11 diantaranya sudah menyelenggarakan 11 workshop.

“Terus terang kita ini masih banyak belum tahu apa itu Dewan Masjid Indonesia, apa fungsinya, apa tugasnya. Bukan cuma memakmurkan dan dimakmurkan masjid, ” jelasnya.

Kedepannya 1.300 masjid data masjid di Kota Makassar akan disentuh, tidak hanya lewat program konsolidasi tapi juga memberikan kepada pengurus sebuah program.

“Setidaknya ada dua program unggulan yang akan direalisasikan bulan tujuh (Juli) nanti program hidup mensejahterakan dan program mati berupa pembagian kain kafan secara gratis,” urainya.

Tidak hanya itu, anggota DPRD Kota Makassar dari Partai Hanura Ini mengatakan dalam waktu akan segera merealisasikan pemberdayaan umat melalui pembagian gerobak DMI Mart pada 15 kecamatan yang dikerjasamakan dengan Baznas Makassar.

Walikota Makassar yang dimiliki Bagian Pemberdayaan H Nursalam S.Sos, MAP mengharapkan masjid jangan hanya digunanakan ibadah mahdhah, salat dan mengaji. Tapi masjid bisa digunakan tempat yang membangun dan membuat karakter masyarakat dan juga sebagai peradaban kebudayaan umat.

“Fungsi masjid perlu dikembangkan lebih luas kepada hubungan antar lembaga lainnya, untuk berbagai kegiatan ibadah. Dapat memberi manfaat bagi masyarakat secara luas, masjid juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat misalnya digunakan untuk mendalami berbagai disiplin keilmuan sebagai pusat aktivitas pemulihan remaja membangun jejaring sosial dan pengembangan ekonomi umat,” ungkapnya.

Masjid tidak hanya berbicara tentang salat saja, tentang kegiatan-kegiatan lainnya tetapi juga masalah ekonomi sosial dan kemasyarakatan lainnya.

“Kami mengajak para remaja, ibu-ibu muslim, generasi muda untuk berkegiatan di masjid dengan mengembangkan pemikiran dan pengembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Mendorong terjadinya inovasi dalam memenuhi dengan membuat kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya. (*)