Kesehatan, Rakyat News – Dalam beberapa tahun terakhir ini, beberapa tokoh maupun selebriti yang diberitakan meninggal secara mendadak karena jantung di usia yang relatif muda semakin marak dan perlu mendapat banyak perhatian.

Penyakit jantung, penyakit pembuluh darah otak, atau penyakit pembuluh darah merupakan penyakit kardiovaskular. Dan ternyata, penyakit kardiovaskular terus menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia saat ini.

Lebih dari 17,5 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular setiap tahun. Penyakit kardiovaskular yang paling umum termasuk penyakit jantung koroner (misalnya serangan jantung) dan penyakit serebrovaskular (misalnya stroke).

Beberapa serangan jantung terjadi tiba-tiba dan intens. Tapi sebagian besar serangan jantung mulai perlahan-lahan, dengan nyeri ringan atau ketidaknyamanan. Sering kali orang yang terkena dampak tidak yakin apa yang salah dan menunggu terlalu lama sebelum mendapatkan bantuan.

Untuk mengenalinya, berikut adalah tanda-tanda yang bisa berarti serangan jantung, seperti yang diinformasikan Yayasan Jantung Indonesia (YJI):

  1. Timbulnya rasa tidak nyaman di dada. Kebanyakan serangan jantung melibatkan ketidaknyamanan di tengah dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit, atau pergi dan datang kembali. Hal ini dapat terasa seperti tekanan tidak nyaman, meremas, kepenuhan atau nyeri.
  2. Ketidaknyamanan di area lain pada tubuh bagian atas. Gejalanya bisa berupa rasa sakit atau ketidaknyamanan pada satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang atau perut.
  3. Sesak napas dengan atau tanpa ketidaknyamanan dada.
  4. Tanda-tanda lain mungkin termasuk keluarnya keringat dingin, mual atau kepala pusing.

Anda bisa mengurangi penyakit ini dengan cara mengontrol faktor risiko utama seperti diet, aktivitas fisik, penggunaan tembakau, dan tekanan darah Anda.

“Menjaga kesehatan jantung sangat penting terlebih dengan kondisi kehidupan saat ini yang begitu dinamis, dengan aktivitas yang tinggi, tingkat stres yang juga tinggi dan juga berubahnya gaya hidup banyak orang semakin meningkatkan resiko kita terkena serangan jantung,” ungkap survivor jantung, Deden Sudarbo. [wartakesehatan.com]