Ia meminta agar memberi pelayanan yang memudahkan bagi pasien. “Layani dulu, belakangan surat-suratnya diurus. Saya pengalaman, banyak kali dirawat di rumah sakit. Kita berharap rumah sakit kita, beri pelayanan terbaik. Jangan minta surat-surat dulu, langsung saja periksa,” ungkap Ambo Asse, disambut senyum hadirin.

*Sejarah Rumah Sakit Unismuh*

Ambo Asse menyebut, bahwa Rumah Sakit Unismuh ini akhirnya resmi dibuka setelah dirintis dan diupayakan melewati masa kepemimpinan tiga rektor.

Ia mengisahkan, bahwa ia dilantik sebagai Rektor pada 10 Agustus 2023. “Waktu itu, ada yang bertanya, kapan rumah sakit beroperasi, saya menyebut tahun depan, 2021. Saat 2021, selalu jawaban kita Insyaallah bulan depan. Jadi rumah sakit kita, sering disebut Rumah Sakit ‘Insyaallah’,” disambut tawa hadirin.

Pada tahun 2022, kata Ambo Asse, selain melengkapi Alat-alat Kesehatan, Rumah Sakit, pihaknya juga mulai merekrut SDM tenaga Kesehatan.

“Nakes kita sudah mulai berkantor sejak Januari 2023. Alhamdulillah setelah bekerja selama 10 bulan, hari ini rumah sakit mulai beroperasi,” ujar Nakhoda Unismuh Makassar itu.

Ambo Asse menyebut, dalam proses pendirian RS Unismuh, kampus telah berinvestasi lebih dari 100 miliar. “Sekitar 50 miliar untuk fasilitas, bangunan 60 miliar, itu belum termasuk harga tanah,” sebutnya.

Penuturan Sejarah Rumah Sakit Unismuh dilengkapi oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Dr Muhammad Syaiful Saleh yang didaulat menyampaikan Amanah dari PWM.

Syaiful menceritakan, bahwa peletakan batu pertama Rumah Sakit Unismuh dilakukan Menteri Kesehatan RI saat itu, Endang Rahayu Sedyaningsih pada 28 Juni 2011.

“Saya ingat betul, Bu Endang khusus datang untuk peletakan batu pertama rumah sakit kita. Beliau hanya lima jam di Makassar.