JENEPONTO – Penjabat (Pj) Bupati Jeneponto Junaedi Bakri,S.Sos,MH mengajak para petani untuk terus melakukan terobosan dan berinovasi dengan teknologi pertanian, agar mampu meningkatkan kualitas padi.

Salah satunya dengan membuka penangkaran benih padi secara mandiri. Untuk memastikan hal ini, Junaedi mengunjungi penangkaran padi di Desa Kalumpang Loe, Kecamatan Arungkeke, Ahad (31/2024).

Junaedi mengapresiasi Pemerintah Desa Kalumpang Loe, yang telah kreatif mengolah dan memasarkan hasil pertanian dengan tidak dijual kepada tengkulak untuk dikonsumsi secara langsung, tetapi hasil panen padi di desa ini di proses penangkaran benih padi.

Oleh sebab itu, ia mendorong agar budidaya penangkaran benih padi ini menjadi percontohan di kabupaten Jeneponto.

“Kalau masyarakat sudah mampu untuk membuat benih sendiri, maka produktivitas petani akan semakin meningkat dan tentunya kesejahteraan masyarakat petani juga akan meningkat,” tuturnya.

Ahmad Balumbung, Kepala Dusun Palippiri, Desa Kalumpang Loe, Kecamatan Arungkeke yang juga
Petani, sekaligus penangkar benih mengatakan padi yang ditanam di penangkaran ini merupakan bibit unggul dan dan sangat saya perhatikan kareng, bahkan diawal melakukan ini saya sempat dimarahi oleh mertua saya, karena dianggap akan sia sia, namun alhamdulillah setelah saya panen, hasilnya sudah bisa saya gunakan untuk mendaftar ke tanah suci, mengingat perbandingan harganya antara beras konsumsi dan beras untuk bibit sangat jauh beda per kilonya.

“Sehingga harga padi untuk bibit ini tidak sama dengan padi di daerah lain yang dijual untuk keperluan konsumsi, dan sangat menguntungkan,” ujarnya.

Untuk mencapai kedaulatan pangan nasional, sebut Junaedi, kita tidak hanya melakukan penangkaran benih padi unggul, namun juga pertanian di Kabupaten Jeneponto sudah harus menerapkan modernisasi pertanian menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) serta memperhatikan sektor bisnis sehingga lahan satu hektar dapat menghasilkan seperti lahan 3 hektar.