MAKASSAR – Dalam sebuah momen yang penuh kehangatan, Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelenggarakan pertemuan rutin yang tak terlupakan.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi panggung untuk saling memaafkan dalam suasana halal bi halal yang penuh keikhlasan dan keberagaman.

Gedung Pinisi UNM Makassar menjadi saksi bisu dari kebersamaan, keharmonisan yang tercipta di antara para anggota pada Sabtu, 20 April 2024.

Tak hanya sekedar kata-kata, kesungguhan untuk saling memaafkan terlihat jelas ketika para ibu-ibu pemasyarakatan berjabat tangan dan bersalam-salaman satu sama lain. Setiap jabat tangan menjadi simbol dari hati yang terbuka, siap menerima dan memberikan maaf kepada sesama.

Ketua PIPAS Sulsel, Ny. Fitriyani Yudi Suseno, di awal sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota PIPAS yang telah berkenan hadir. Ia berharap semangat dan kebersamaan dapat dipertahankan untuk mendukung kemajuan PIPAS Sulawesi Selatan.

“Kita datang dari arah dan jarak yang berbeda-beda, jauh pun dekat sama-sama kita tempuh, tapi tidak menyurutkan niat hingga berhasil menaklukkan tantangan yang ada menuju ke tempat ini. Tentu itu semua karena semangat yang luar biasa untuk terus mendukung suksesnya acara ini dan PIPAS Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Lanjut Ny. Fitriyani kembali berpesan untuk senantiasa memberikan dukungan penuh kepada suami untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Menurutnya peranan istri adalah sebagai tiang penyangga. Maka menjadi istri dan ibu rumah tangga yang bertanggung jawab, telah mengambil peran dalam membantu suami mencapai keberhasilan.

“Mari menjadi tiang-tiang yang kokoh untuk terus menopang kinerja para suami,” ajaknya.

Sementara itu, Penasihat PIPAS Sulsel, Ny. Dame L. Sitinjak dalam sambutannya mengatakan bahwa momentum halal bi halal ini merupakan waktu yang tepat untuk saling memaafkan.

“Saya mengimbau seluruh Ketua Pipas daerah untuk merangkul semua anggota, semua kita punya plus minus, tidak ada yang sempurna,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa masa jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Liberti Sitinjak sebentar lagi akan berakhir. Untuk itu Ny. Dame berpesan untuk senantiasa memupuk persaudaraan dan kekompakan di tengah keberagaman suku, agama, budaya dan karakter untuk keberlangsungan organisasi.

“Saya tidak mau ketika ada ketua yang baru, ibu-ibu saling menujukkan taringnya, itu tidak baik. Jadi di momen yang bahagia ini, saya mengajak untuk sama-sama bukakan hati, bukakan pintu maaf, saling bergandeng tangan, jangan ada dusta di antara kita,” tuturnya.

Hadir memberikan tausyiah hikmah Halal bi Halal, ustadz Jusriadi Gama, S.Sos., M.Sos.I., dan Qariah tilawah, Azizah Lutfia, S.Sos., dan Nur Izza Zakiya, S.Sos. (NN)