Makassar, Rakyat News – Upaya sistematis untuk menjegal Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) masuk ke arena Pilgub Sulsel 2018 seolah tak ada hentinya. Terbaru adalah skenario mengganggu berkas dukungan KTP yang disetor pasangan komitmen ini, mulai berjalan.

Parahnya, menghembuskan isu ke publik, terutama melalui pesan di group whatsaap (WA) dan sosial media jika berkas IYL-Cakka ditolak KPU karena tidak memenuhi syarat. Dan penyebar isu tersebut teridentifikasi punya afiliasi ke salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel.

Berikut, kutipan utuh yang dikirim ke group WA dan kini sudah menyebar ke sosial media:
kutipan utuhnya:

“Tepat pukul 01.00 WITA semalam KPU Provinsi SULSEL Menyatakan utk menyerahkan sepenuhnya penolakan tim IYL-CAKKA atas hasil veridikasi administrasi yg menyatakan tidak mencukupi dari 1 Jt KTP Independent Yang dianggap sah tdk memenuhi prosedur yg seharusnya.

KPU SULSEL dalam hasil Pleno tertutup menyerahkan sepenuhnya kepada BAWASLU Provinsi SULSEL bilaman tim pasangan IYL-Cakka ingin melakukan gugatan.

Nb: Diharapkan partisipasi selururuh element perubahan utk memback-up sekuat tenaga BAWASLU dan KPU SUL-SEL dari tekanan tekanan yg sdh pasti terjadi,”

Terkait isu itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel langsung angkat bicara. Pihak penyelenggara memastikan jika itu adalah hoax yang hanya mengatasnamakan KPU. Sebab hingga saat ini pasca-menerima berkas IYL-Cakka, pihak KPU masih melakukan verifikasi sebaran minimal 13 kabupaten dan kota dari 24 daerah di Sulsel.

“Tidak benar itu (hoax). Sampai sekarang kami masih melakukan penghitungan (verifikasi administrasi) berkas IYL-Cakka,” tegas Humas KPU Sulsel, Asrar Marlang melalui pesan elektronik, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (27/11/2017) malam.

Seperti diberitakan, upaya mengganggu IYL-Cakka di jalur perseorangan mulai tercium. Aktornya juga sudah terbaca sejak pasangan ini memutuskan maju lewat perseorangan. Sebab di beberapa group umum WA, tim sukses salah satu pasangan justru yang pertama menyoroti pasangan ini, termasuk menuding jika parpol yang ada dibarisan Punggawa Macakka tak ada gunanya. (*)