Makassar, Rakyat News – Langkah politik dua figur yang bertarung di arena berbeda, Pilgub Sulsel dan Pilwalkot Makassar memberikan model pembelajar politik baru di ajang pesta demokrasi.

Pasalnya, keikutsertaan keduanya yakni Ichsan Yasin Limpo dan Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto maju bertarung di Pilkada serentak 2018 mendatang memilih jalur independen ketimbang lewat Parpol.

Juru bicara duet Danny-Indira Mulyasari Paramastuti, Nur Kanita Marunddani mengatakan, langkah politik yang ditempu Danny serta IYL dinilai sudah tepat.

“Ini adalah sebuah warning buat institusi khususnya partai politik untuk segera berbenah diri, karena ini akan menjadi pemantik roll model di indonesia,” kata Nur Kanita.

Bayangkan saja jika semua calon kepala daerah melakukan hal yang sama dengan apa yang ditempu mantan Bupati Gowa dua periode serta incumbent walikota Makassar, maka hal ini menandakan kepercayaan parpol kian tergerus.

“Sebenarnya tidak ada alasan bagi parpol untuk tidak mendukung serta mengusung dua figur ini. Apalagi dukungan masyarakat Sulsel dan Kota Makassar begitu besar,” beber Kanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua di PAN Sulsel.

Menurut putri Ketua DPW PAN Sulsel ini, berangkat dari defenisi partai politik atau political party, yang berasal dari kata “part” yang memiliki arti “bagian”.

Sedangkan politik ( dari bahasa yunani : politikos, yang berarti dari, untuk atau yang berkaitan dengan warga negara).

Jadi potical party dapat di katakan suatu kelompok yang anggota anggotanya memiliki orientasi, nilai nilai, dan cita cita yang sama dengan rakyat atau masyarakat.

Sehingga organisasi ini bertujuan untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik.

Karenanya partai politik dalam mengambil kebijakan atau sebuah keputusan harus bersinergis antara DPD II DPW dan DPP.

Tujuannya agar tidak ada mis antara kecendrungan rakyat atau masyarakat dengan keputusan partai.

“Dengan begitu partai politik bisa kembali seperti sebagaimana mestinya dan tetap bisa dipercaya,” pungkasnya.

Terpisah, Direktur Epicentrum Politica, Iin Fitriani menilai, langkah IYL-Cakka dan duet DIAmi bertarung lewat jalur perseorangan sebenarnya untuk meciptakan model baru pertarung politik di Sulsel dan Makassar, khususnya dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.

Untuk itu dua kontestasi berbada Pilgub Sulsel dan Pilkada Makassar dipastikan Iin akan semakin sengit.

“Dengan adanya calon dari jalur independen baik di Pilgub Sulsel maupun Pilwalkot akan menjadikan pertarungan semakin terbuka, dan membuktikan bahwa pembelajaran politik di Sulsel mengalami kemajuan,” kata Iin.

Menurutnya, keputusan dua figur yang bertarung melalui jalur perseorangan dengan arena berbeda ini dinilai merupakan langkah yang sudah tetap.

“Tetapi bukan berarti keduanya mengabaikan partai politik. Hanya saja kekhawatiran mereka jangan sampai ditengah perjalanan parpol menarik dukungan serta usungannya. Jadi saya melihat dua figur ini merupakan petarung sejati,” terangnya. (*)