Jakarta, Rakyat News – Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) kembali memberikan penghargaan kepada pribadi-pribadi yang terus berusaha menumbuh-kembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan bertanggung jawab serta dapat menjadi inspirator bagi terbangunnya upaya pemberantasan korupsi dilingkungannya.

Sejak tahun 2003, Perkumpulan BHACA sudah memberikan anugerah kepada 15 individu, dan di tahun 2017 ini merupakan penganugerahan yang ke-tujuh. Anugerah penghargaan diberikan kepada dua individu yang dinilai berintegritas serta berhasil melakukan inovasi dalam sektor pelayanan publik dan birokrasi pemerintah.

Dewan Juri BHACA 2017 yang terdiri dari Betti Alisjahbana, Bivitri Susanti, Endy M Bayuni, Paulus Agung Pambudhi dan Zainal A Muchtar memutuskan untuk memberikan anugerah BHACA 2017 kepada Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi.

Anggota Dewan Juri BHACA 2017, Betti Alisjahbana, menjelaskan, sosok Nurdin Abdullah dinilai mempunyai komitmen yang sangat tinggi dalam membangun pemerintahan daerah yang bersih dari korupsi dan maju.

“Selama kepemimpinannya, perekonomian Bantaeng dapat tumbuh pesat, pendapatan per kapita warga meningkat tajam, serta angka pengangguran turun drastis,” kata Betti dalam keterangan tertulis, Jum’at (8/12/2017).

Sebelum Nurdin menjabat sebagai Bupati Bantaeng pada tahun 2008, Bantaeng termasuk salah satu dari 199 daerah tertinggal di Indonesia. Perekonomian Kabupaten Bantaeng kini tumbuh dari 5,37 persen di tahun 2008 menjadi 7,23 di tahun 2016, pendapatan per kapita warga naik dari Rp5,5 juta (2008) menjadi Rp34,6 juta pada 2016).

Selain itu di daerah tersebut juga berhasil menurunkan angka pengangguran yang cukup signifikan, dari 12,21 persen (2008) menjadi 3,83 persen pada 2016. Pelayanan kesehatan dan pemadam kebakaran yang terkenal bergerak cepat dan profesional tidak hanya melayani warga Bantaeng, tapi juga kabupaten-kabupaten tetangganya.

Berbagai perbaikan pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi di Bantaeng terjadi berkat berbagai terobosan dar inovasi yang dilakukan Nurdin sejak awal menjabat. Di tahun pertama kepemimpinannya, Nurdin melakukan pembenahan dan peningkatan kapasitas aparat pemerintah dengan menerapkan pola assesment dengan melibatkan Universitas lndonesia dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jatinangor, Jawa Barat.

Nurdin melakukan sistem pendaftaran terbuka (open recruitment) sejak 2009 dan rotasi Kepala Dinas secara berkala setiap 3-6 bulan sekali untuk menghindari zona nyaman korupsi.

Nurdin juga sudah banyak mengganti pejabat yang bekerja tidak benar atau terbukti korup. Masing-masing Kepala Badan Kepegawaian Daerah sudah berganti empat kali, wakil bupati pada periode kepemimpinan kedua ini sudah beberapa kali ikut lelang jabatan di periode pertama Nurdin menjabat Bupati, dan kalau ada pejabat yang bersalah dan dilaporkan warga akan langsung dicopot.

Untuk menutup kebocoran anggaran, berkas APBD yang sudah disahkan akan diserahkan ke kejaksaan dan kepolisian untuk dianalisa dan dilakukan pengawasan. Inspektorat juga diperkuat sebelum pelaksaana anggaran, begitu juga rapat-rapat koordinasi dengan aparat kejaksaan dan kepolisian.

Partisipasi warga, aktivis LSM, dan pers dalam pengawasan pembangunan difasilitasi dengan baik karena di rumah pribadi Nurdin, siapa pun warga Bantaeng bebas masuk untuk mengadu atau mengusulkan program.

Sementara, Ketua Dewan Pengurus Harian BHACA, Natalia Subagyo berharap tokoh yang telah diberikan penghargaan dapat mempertahankan integritas pribadi serta membangun sistem tata kelola yang baik dilingkungannya, walaupun dalam skala berbeda, tetap sama beratnya.

“Semoga mereka (yang mendapatkan penghargaan) bisa terus menjadi panutan dan sistem mereka bangun menjadi landasan kokoh untuk selangkah demi selangkah membangun Indonesia yang bersih,” ujar Natalia Subagyo.
Dijelaskan, malam Anugerah BHACA 2017 sendiri akan diselenggarakan pada Kamis (14/12) di Financial Hall, Graha ClMB Niaga, Jalan Sudirman kav. 58, Jakarta Selatan.

Selain Nurdin Abdullah, Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI, Heru Pambudi juga mendapatkan perhargaan dari BHACA yang telah memberikan penghargaan kepada 15 individu sejak tahun 2013.

Dan Sebagai penghormatan terhadap Mohammad Hatta, satu dari dua proklamator kemerdekaan Indonesia yang juga menjadi inspirasi perkumpulan dan award, maka perwakilan dari keluarga Bung Hatta akan menyerahkan plakat anugerah BHACA 2017 secara langsung kepada Nurdin Abdullah dan Heru Pambudi.(*)