Presiden Prabowo: Rasio Utang Indonesia Termasuk Terendah di Dunia
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia termasuk yang terendah di dunia.
Prabowo menyampaikan hal ini dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025).
“Perbandingan utang kita terhadap GDP kita termasuk salah satu yang terendah di dunia,” ujar Presiden Prabowo dalam rapat tersebut.
Presiden menjelaskan bahwa pemerintah mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara hati-hati dan efisien. Upaya ini dilakukan agar berbagai program strategis tetap dapat berjalan di tengah keterbatasan anggaran negara.
Melansir CNBC Indonesia, Data Bank Dunia yang dirujuk dalam laporan The Macro Poverty Outlook (MPO) edisi April 2025 mencatat bahwa rasio utang Indonesia terhadap PDB berada pada angka 40,1 persen. Angka ini dinilai lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan ASEAN.
Sebagai perbandingan, Singapura memiliki rasio utang terhadap PDB sebesar 171 persen, Laos 74,2 persen, dan Malaysia 69,8 persen. Sementara itu, beberapa negara Asia Tenggara yang memiliki rasio lebih rendah dari Indonesia antara lain Brunei Darussalam (2,3 persen), Vietnam (33,5 persen), dan Kamboja (35,3 persen).
Dalam sidang kabinet tersebut, Presiden Prabowo juga menyoroti upaya pemerintah dalam menjaga defisit APBN tetap terkendali. Ia menegaskan bahwa defisit anggaran Indonesia dijaga pada angka 2,5 persen, sesuai ketentuan yang termuat dalam Maastricht Treaty, yaitu maksimal 3 persen terhadap PDB.
“Kita tidak akan punya defisit lebih dari 3 persen. Padahal, saudara-saudara, Jerman, Perancis, Italia, mereka sudah jauh di atas 3 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan bahwa beberapa negara maju bahkan telah melanggar standar fiskal yang mereka tetapkan sendiri. Namun demikian, Indonesia tetap konsisten dalam menjaga rasio defisit agar tidak melebihi batas aman yang disepakati secara internasional.

Tinggalkan Balasan