RAKYAT NEWS, JAKARTA – Aktivis asal Swedia, Greta Thunberg, mengaku telah diculik oleh militer Israel atau pasukan pendukung pemerintahan Zionis Israel setelah kapal kargo yang ia naiki menuju Gaza ditahan di perairan internasional.

Kapal kargo yang dinaiki Greta membawa berbagai kebutuhan pokok untuk membantu masyarakat Gaza yang tengah mengalami penjajahan oleh militer Israel.

Kargo tersebut berisi pasokan medis, makanan dan minuman, serta susu formula bayi.

“Jika kalian melihat video ini, kami telah dicegat, dan diculik di perairan internasional oleh pasukan penjajah Israel, atau pasukan yang mendukung Israel,”kata Greta dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya (@gretathunberg), dan akun Freedom Flotilla Coalition (@gazafreedomflotilla), Eye on Palestine (eye.on.palestine), dikutip Senin (9/6/2025).

Ia juga meminta kepada rekan-rekannya dan masyarakat internasional untuk mendesak pemerintah Swedia agar membebaskannya.

Greta meminta pembebasan dirinya dan rekan-rekan aktivisnya yang berada di kapal kargo tujuan Gaza dari penculikan dan penahanan oleh otoritas Israel secepatnya.

Diketahui, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa pada hari Minggu (8/6/2026), ia memerintahkan militer untuk menghentikan kapal amal yang membawa rombongan aktivis, termasuk Greta Thunberg dari Swedia, yang berencana menentang blokade Israel dan mencapai Gaza.

Kapal pesiar Madleen berbendera Inggris yang dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC), sebuah organisasi pro-Palestina, berlayar dari Sisilia pada 6 Juni dan kini berada di lepas pantai Mesir, perlahan menuju Jalur Gaza yang dikepung Israel.

“Saya menginstruksikan IDF untuk bertindak agar Madleen … tidak mencapai Gaza,” kata Katz dalam sebuah pernyataan.

“Kepada Greta yang antisemit dan teman-temannya yang menyebarkan propaganda Hamas, saya katakan dengan jelas: Sebaiknya kalian kembali, karena kalian tidak akan mencapai Gaza.”

YouTube player