RAKYAT NEWS, JAKARTA – Lee Jae Myung menyampaikan pidato pertamanya usai memastikan kemenangan dalam Pemilihan Presiden Korea Selatan 2025.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyoroti pentingnya hubungan dengan Korea Utara, menegaskan komitmennya untuk mengutamakan dialog dan perdamaian di tengah ketegangan yang selama ini mewarnai hubungan kedua negara.

“Sembari menguatkan kemampuan pertahanan nasional untuk menangkal Korea Utara, saya akan mendorong dialog dan komunikasi Korea dengan keyakinan teguh bahwa keamanan sejati tak terletak pada memenangkan perang, tapi mencegah keinginan untuk bertikai,” ujar Lee dalam pidatonya seperti dikutip dari Yonhap.

“Dua negara Korea harus hidup berdampingan dan bekerja sama demi menemukan jalan untuk berbagi kesejahteraan. Saya akan bekerja keras untuk menstabilkan situasi di Semenanjung (Korea) untuk meminimalkan risiko bagi Korea serta menjamin keamanan nasional tidak memperburuk kehidupan rakyat,” Lee melanjutkan pidatonya.

Tokoh progresif sayap kiri ini kemudian menyerukan persatuan di antara rakyat. Lee juga menekankan bahwa ia tidak akan membiarkan perpecahan atau permusuhan mengakar di masyarakat.

“Bahkan jika politik memisahkan kita, rakyat tidak boleh dipecah belah. Ini merupakan tugas presiden menyatukan negara ini,” ucap Lee.

“Saya tidak akan pernah lupa bahwa tugas saya bukan sebagai penguasa, tapi sebagai pemimpin yang merangkul semua,” kata Lee.

Berada di atas podium dekat kediamannya bersama istri, Kim Hye Kyung, Lee menyampaikan penghargaan kepada rakyat atas “keputusan hebat” yang mereka buat dengan memilihnya. Ia berjanji tidak akan mengecewakan harapan rakyat Korea Selatan.

Lee yang diusung oleh Partai Demokrat memenangkan Pilpres Korsel dengan meraih 49,42 persen suara dalam perhitungan yang masih berlangsung.

Angka ini cukup jauh mengungguli pesaing terkuatnya dari Partai Kedaulatan Rakyat, Kim Moon Soo, yang memperoleh 41,15 persen suara.

YouTube player