Makassar, Rakyat News – Pencalonan Ichsan Yasin Limpo (IYL) dan Andi Mudzakkar (Cakka) di Pilgub Sulsel 2018 penuh dengan tantangan. Sejak menyatakan kesiapan maju mewakafkan diri, berbagai upaya dilakukan kubu rivalnya untuk menjegal agar tak masuk ke arena pertarungan.

Foto: Bakal calon Gubernur Sulsel IYL-Cakka

Setelah menjegal di jalur partai politik, termasuk melakukan “pembegalan” ke partai politik pendukungnya, seperti PAN, kini skenario lain dijalankan untuk menjatuhkan di jalur independen. Berbagai isu sudah dihembuskan, terutama menggiring opini ke publik jika IYL-Cakka mencaplok dukungan KTP.

Secara terstruktur, terencana dan massif, melakukan rekayasa dukungan dengan memunculkan identitas yang sebagian memang bukan pendukung IYL-Cakka. Permainan kasarnya, yakni memalsukan B.1 KWK atau surat pernyataan yang di verifikasi KPU.

Modus yang dijalankan, yakni memalsukan formulir pernyataan dukungan, baru mengisi nama pemilik identitas yang seolah-olah memberi dukungan. Setelah itu, memunculkan ke media sosial, atau diduga menyuplai data “bodong” ke oknum petugas, lalu mendatangi yang tercantum di surat pernyataan palsu tersebut.

Saat itu viral di media sosial, sang pemilik identitas diopinikan memberikan komentar kalau dukungannya dicaplok oleh IYL-Cakka. Semakin lengkap, tim salah satu kandidat, menyebar pernyataan itu melalui rilis berita yang dikirim ke media.

Padahal, setelah ditelusuri modus yang dijalankannya itu, sebagian “warga” yang dimunculkan, justru sama sekali tidak terdaftar di data Silon KPU, maupun data resmi Tim IYL-Cakka. Itu artinya, kubu tersebut secara sengaja menghembuskan isu untuk menyudutkan IYL-Cakka.

Penyebar informasi hoax, dan penggiring opini yang memfitnah IYL-Cakka tersebut, pelakunya sudah terkuak yang merupakan bagian dari kandidat tertentu yang panik jika IYL-Cakka maju di Pilgub. Itu diketahui dari rentetan isu yang dimainkan, sumbernya berasal dari kubu yang sama. Termasuk yang menyebar informasi ke media.