RAKYAT NEWS, JAKARTA – Perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Nyoman Nuarta, mengungkapkan bahwa desain istana melibatkan 44 ahli dari berbagai bidang. Mereka dipilih secara khusus untuk memastikan aspek keamanan dan ketahanan bangunan ini, yang akan menjadi simbol nasional.

Ahli yang terlibat berasal dari berbagai sektor seperti profesor, doktor, ahli tanah, dan spesialis lainnya. Tugas mereka adalah memastikan bahwa desain Istana Garuda tidak hanya terlihat indah, tetapi juga aman dan fungsional.

Dalam proses desainnya, Nyoman menekankan pentingnya aspek teknis khusus seperti penanganan suhu dan kondisi termal di dalam ruangan. Untuk hal tersebut, ia mengandalkan ahli yang menggunakan teknologi canggih seperti smart geometrik untuk melakukan riset dan pengujian.

Selain fokus pada estetika dan keindahan, Nyoman juga menegaskan bahwa keamanan merupakan prioritas utama dalam proyek ini. Mengingat Istana Garuda akan menjadi tempat penting bagi pejabat tinggi negara dan tamu internasional, keamanan menjadi hal yang sangat vital.

Proses desain dan struktur Istana Garuda tidak hanya memperhitungkan aspek artistik, tetapi juga teknis. Meskipun Nyoman merancang strukturnya, perhitungan detail seperti ketebalan baja dilakukan oleh para ahli yang memahami seluk beluknya.

Selain itu, Nyoman juga menyoroti pentingnya penggunaan produk lokal sesuai dengan aturan TKDN. Hal ini terlihat dari penggunaan baja dari Krakatau Steel dan proses pembuatannya di pabrik baja besar dalam negeri.

Desain Istana Garuda juga memperlihatkan penggunaan teknologi canggih seperti las laser untuk memastikan stabilitas logam. Hasil desainnya yang telah diapresiasi akan digunakan dalam berbagai acara kenegaraan, menunjukkan pengakuan dan penghargaan terhadap karya Nyoman.

Nyoman menegaskan bahwa membangun Istana Presiden bukanlah tugas yang mudah karena melibatkan banyak persyaratan keamanan ketat seperti penggunaan kaca tahan peluru dan beton dengan ketebalan tertentu yang harus dipenuhi.