RAKYAT NEWS, JAKARTA – Beredar video di media sosial yang memperlihatkan seseorang menuangkan bensin dengan nilai Rp 100.000 dan dikenai biaya administrasi sebesar Rp 5.000.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah akun X @bacottetangga__ pada Selasa (13/8/2024) pukul 07.38 WIB.

Dalam video tersebut, terlihat dua petugas dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tengah berdebat dengan pelanggan.

Pelanggan merasa kecewa karena meskipun ia membeli Pertamax seharga Rp 100.000, namun yang diisikan hanya senilai Rp 95.000 karena dipotong biaya administrasi sebesar Rp 5.000. Kejadian tersebut diduga terjadi di SPBU Sanglah, Denpasar, Bali.

Pengunggah menyatakan bahwa ketika diminta surat peraturan terkait, petugas mengatakan tidak ada aturannya.

Para petugas SPBU pun mengklaim bahwa menurut mereka, biaya administrasi serupa berlaku di seluruh SPBU.

“Siapa yang bikin peraturan Ngisi BBM di SPBU Pertamina ada biaya admin sebesar 5000? Mas ini tiap ngisi BBM selalu isi pertamax sebesar 100ribu, tapi yang masuk diisi cuma sebesar 95ribu,” terang pengunggah.

“Yang 5ribu katanya buat biaya admin,” tambah pengunggah.

Manager Media dan Stakeholder Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, telah memastikan kebenaran insiden tersebut. Setelah video tersebut menjadi viral, pihaknya segera melakukan pengecekan di tempat kejadian.

Kejadian ini terjadi di SPBU 54.80153 yang berlokasi di Jalan Pulau Komodo, Dauh Puri Klod, Denpasar.

“Kepada operator yang melakukan indikasi pungli sudah dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada kesempatan pertama,” ungkap Heppy, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/8/2024).

Heppy menyatakan bahwa insiden ini dapat dijadikan pelajaran bagi seluruh SPBU untuk meningkatkan pengawasan di lapangan.

Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya oknum-oknum operator yang melakukan pungutan liar atau memberikan layanan yang tidak sesuai dengan ketentuan.