RAKYAT NEWS, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, membicarakan sebuah rekaman suara yang diduga merupakan suara Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam rekaman tersebut, Jokowi terdengar sedang membicarakan upaya hukum dengan orang lain, termasuk KPK, Jaksa Agung, dan Kapolri.

Pada awalnya, Hasto memberikan tanggapan terkait pernyataan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang menyatakan bahwa NasDem tidak akan mendukung Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta 2024. Hasto menyatakan bahwa hal tersebut bukan keputusan dari Paloh, namun PDIP tidak akan campur tangan dalam hal tersebut.

Hasto menyebut bahwa masyarakat melihat pencabutan dukungan Anies oleh NasDem sebagai tindakan yang mencurigakan dan menimbulkan dugaan tertentu. Dia juga menyinggung adanya tekanan-tekanan tertentu yang terjadi.

“Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya-upaya yang mencoba menekan. Tadi kan beredar video kan bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan kemudian melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima. Apakah rekan-rekan wartawan sudah mendengar itu atau belum itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden karena ini berbahaya di dalam demokrasi dan penegakan hukum itu sekiranya hal tersebut benar. Udah pada mendengar belum?” kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Saat menyadari bahwa wartawan belum mengetahui tentang video tersebut, Hasto menunjukkan rekaman suara Jokowi melalui ponselnya. Namun, Hasto tidak memberikan penjelasan terkait konteks atau waktu dari ucapan Jokowi dalam rekaman tersebut.

Berikut ini kutipan dari rekaman suara Jokowi yang ditunjukkan oleh Hasto:

“Jangan main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri, kan ndak mungkin,” isi dari suara rekaman tersebut.