Hj Normi Palaguna Dan Kaset Rekaman Sebagai Bukti Siar
Biar alurnya rapi maka wawancara eksklusif akan lebih baik. Bila sudah ditayangkan, saya akan membawa bukti rekaman itu ke kantor Dharma Wanita di Jalan Mappanyukki, Makassar.
Kadang, saya juga ikut kunjungan kerja Hj Normi Palaguna di luar Makassar. Suatu ketika, saya ikut meliput ke Panti Jompo Tresna Werdha Gau Mabaji, di Gowa.
Di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) ini, saya dan wartawan lainnya, melihat sepasang kakek-nenek menikah pada usia 70 tahun lebih. Pulang dari sana, dengan menumpangi bus Damri, kami diajak makan Coto Sunggu di Jalan Sultan Hasanuddin, Sungguminasa.
Kunjungan saat itu mengingatkan saya pada liputan di Panti Werdha Theodora atau Rumah Theodora di jalan Sungai Saddang. Di panti jompo itu saya melihat kehidupan para lansia yang memprihatinkan.
Beberapa di antara mereka masih punya anak tapi justru orang tuanya dikirim ke panti jompo.
Pernah pula, saya ikut kunjungan kerja di Politeknik Pelayaran Barombong. Setelah itu lanjut makan ikan bakar di sana. Beberapa teman yang makan dekat Bu Gub, mengaku tidak leluasa makan kepala ikan.
Mereka sungkan menyantap bagian kepala ikan, terutama bagian otaknya, yang kalau diisap akan menimbulkan bunyi. Padahal sudah ngiler.
Oleh: Rusdin Tompo (Mantan Jurnalis Radio, dan Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan