RAKYAT NEWA, MAKASSAR – Munculnya tudingan miring terhadap Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang dinilai mengekang kebebasan pers di daerah ini, dibantah keras organisasi pers Sulsel. Tudingan tersebut dinilai tak berdasar.

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Asosiasi Media Sosial dan Siber Indonesia (AMSINDO) Sulsel, dua organisasi pers di daerah ini, bersuara meluruskan tudingan dimaksud.

Baik SMSI maupun AMSINDO menilai Kapolda Sulsel, Andi Rian justru sangat terbuka terhadap media.

Kepedulian Kapolda Andi Rian juga dibuktikan selama ini, sangat mudah dikonfirmasi wartawan dan selalu melakukan pertemuan rutin dengan media. Hal itu menjadi bukti, kalau selama ini Kapolda Sulsel sangat mendukung kebebasan pers.

Penghargaan SMSI Award kategori peduli media pada Januari 2024 lalu, juga menjadi bukti kalau Kapolda Andi Rian dekat dengan media.

Ketua SMSI Sulsel, Rasid Alfarizi menjelaskan, kalau ada yang menuding Kapolda Sulsel mengekang kebebasan pers itu salah besar. Sebab, kata dia, Kapolda Andi Rian sangat akrab dengan wartawan.

Bukan cuma yang posko di Polda Sulsel, tetapi juga yang di luar liputan desk kepolisian atau kriminal.

“Salah itu kalau ada yang bilang Pak Andi Rian menghalangi kebebasan pers. Selama ini beliau sangat terbuka dengan media. Bahkan, selalu mengajak berdiskusi tentang peran media dan kolaborasi media dengan polisi,” papar Rasid.

Lebih lanjut Ketua SMSI Sulsel dua periode itu menegaskan, tudingan tidak benar seperti itu, bisa jadi datang dari oknum wartawan yang tidak mengenal betul karakter Andi Rian. Bisa jadi juga medianya tidak terverifikasi oleh Dewan Pers.

Senada dengan itu, Ketua AMSINDO Sulselbar, Muh. Najib M menyebut, Kapolda Andi Rian merangkul semua media tanpa terkecuali. Baik itu media cetak, online, elektronik maupun media sosial. Malah Kapolda selalu mengajak media berkolaborasi dalam menciptakan keamanan dan ketertiban Sulsel.