RAKYAT NEWS, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada pejabat TNI – Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Kamis (12/9/2024).

Salah satunya adalah meminta TNI-Polri untuk tetap menjaga stabilitas agar Indonesia dapat berkembang. Jokowi juga mengharapkan polisi untuk bersikap lebih manusiawi dan terus menjaga citra serta kepercayaan terhadap institusi.

Namun, jika ada oknum yang melakukan hal-hal negatif seperti terlibat dalam judi online, narkoba, atau pelecehan, maka hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat.

“Karena sekarang zaman keterbukaan. Hal-hal yang saudara anggap sepele itu kecil, bisa menjadi sesuatu yang besar, bisa menjadi sesuatu yang mengganggu stabilitas. Bila kita salah mengelola. Sehingga saya minta hati-hati betul soal tadi yang saya sampaikan,” katanya saat memberikan pengarahan.

Jokowi berpendapat bahwa saat ini Indonesia memerlukan stabilitas untuk dapat tumbuh, terutama di tengah kondisi sulit di banyak negara akibat krisis.

“Negara kita Indonesia butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, perlu kita tahu semua negara lain pada posisi berat sekali, struggle berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi. Satu-satu sudah mulai masuk pada krisis karena dampak Covid – 19, sampai sekarang itu belum berhenti,” kata Jokowi dalam sambutannya.

“Saudara-saudara bisa buka google, kondisi sekarang di Eropa seperti apa, kondisi di Amerika seperti apa, di beberapa negara Afrika seperti apa. Tidak mudah. 96 negara masuk jadi pasien IMF. Jadi sekali lagi negara kita butuh stabilitas untuk tumbuh,” katanya.

Contoh yang diberikan oleh Jokowi adalah bahwa negara di Timur Tengah kesulitan membangun karena terus berkonflik.

Maka dari itu, untuk menjaga stabilitas diperlukan personel TNI – Polri yang profesional dan dipercaya oleh rakyat. Apalagi di tengah situasi global yang penuh gejolak seperti rivalitas geopolitik yang memanas, perang dagang, dan perlombaan senjata.

“Membuat tantangan saat ini menjadi sangat kompleks sulit diselesaikan dalam lingkup global, juga sulit di kalkulasi, kalau keadaan gak normal seperti saat ini keadaan global gak normal seperti ini sulit dikalkulasi dihitung,” kata Jokowi.