Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara diperkirakan akan memberikan suara minggu depan terkait rancangan resolusi yang menetapkan batas waktu enam bulan bagi Israel untuk melakukan tindakan tersebut.

Guterres mengungkapkan bahwa dia belum berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, karena Netanyahu tak pernah mengangkat panggilan teleponnya.

“Saya belum berbicara dengannya karena dia tidak mengangkat panggilan telepon saya, tetapi saya tidak punya alasan untuk tidak berbicara dengannya,” kata Guterres. “Jadi jika dia datang ke New York dan dia meminta untuk melihat saya, saya akan sangat senang melihatnya.”

aat ditanya apakah Netanyahu berencana bertemu dengan Guterres di sela-sela Majelis Umum PBB, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon menyatakan bahwa jadwal Netanyahu masih belum diputuskan.

Selain permasalahan konflik Hamas-Israel, Guterres juga menyampaikan bahwa keadaan dunia saat ini sangat kacau. Dia menyoroti bahwa konflik di Gaza dan perang Rusia di Ukraina tak kunjung menemui solusi damai.

Guterres juga menegaskan bahwa penugasan pasukan penjaga perdamaian PBB bukanlah “solusi terbaik” untuk Haiti, di mana geng bersenjata telah menguasai sebagian besar ibu kota dan merambah ke daerah sekitarnya, mengakibatkan krisis kemanusiaan dengan banyaknya pengungsian, kasus kekerasan seksual, serta kelaparan yang merajalela.