RAKYAT.NEWS, TAKALAR – Tersebar video yang diduga pertemuan sejumlah Kepala Desa yang berada di Galesong bersama salah satu Calon Bupati Takalar, Daeng Manye.

Menanggapi hal tersebut, Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Intelektual Takalar (Gempita), secara resmi telah melaporkan kejadian itu.

“Pada tanggal 24 September, melalui pemberitaan media online, kami mengetahui bahwa ada pertemuan yang dilakukan oleh sejumlah kepala desa dengan Daeng Manye. Maka dari itu, untuk menjaga marwah demokrasi, hari ini kami sudah melaporkan secara resmi kejadian tersebut ke Bawaslu Takalar,” ucap aktivis Gempita, Muh Zulfadhly Zahrawi, Jumat (27/9/2024).

Lebih lanjut, aktivis yang kerap disapa Fadhly itu menyampaikan, bahwa Bawaslu Takalar telah menerima laporannya sesuai prosedur yang ada.

Bawaslu Takalar telah menerima laporan kami per hari ini tanggal 27 September 2024, selanjutnya kami berikan kesempatan kepada Bawaslu untuk menindaklanjuti laporan kami sesuai prosedur yang berlaku,” katanya.

Fadhly menerangkan, bahwa pihaknya telah melakukan kajian mendalam terkait dugaan pelanggaran itu.

“Kami punya dasar hukum dalam melakukan pelaporan ini. Dan acuan hukum itu juga sudah kami sampaikan ke Bawaslu. Tapi, kami akan terus melakukan kajian mendalam terkait dugaan pelanggaran ini,” terang Fadhly.

Tak hanya itu, pihak Gempita menduga pertemuan tersebut terkonsolidasi dengan matang.

“Kami menduga pertemuan itu terencana dengan matang. Sederhana saja logikanya, masa ia 7 kepala desa bisa berkumpul secara bersamaan di waktu dan tempat yang sama? Kan tidak mungkin. Apalagi dalam cuplikan video itu, Kepala Desa lah yang menunggu dan menanti kedatangan Daeng Manye secara sengaja. Artinya, ini pertemuan yang terencana, terstruktur, dan tersistematis,” terang Fadhly.

Diketahui, video tersebut disebarkan langsung oleh akun Facebook Barisan Tangguh Daeng Manye.