Sementara itu, militer Israel dalam pernyataan via Telegram menyatakan bahwa pasukannya telah melakukan serangan udara terbaru terhadap puluhan target Hizbullah di wilayah Bekaa, bagian timur Lebanon, pada hari Senin (30/9).

“Akan terus menyerang dengan kuat, menghancurkan dan melemahkan kemampuan militer Hizbullah dan infrastruktur di Lebanon,” tegas militer Israel.

Tayangan televisi lokal menampilkan sebagian bangunan yang menjadi sasaran serangan hancur. Distrik Kola, tempat terjadinya serangan, adalah daerah dengan mayoritas penduduk Sunni yang terletak di dekat jalan utama yang menghubungkan ibu kota dengan bandara Beirut.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sedikitnya 105 orang tewas dan 359 orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel di Lebanon sepanjang hari Minggu (29/9).

Secara total, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 1.000 orang tewas dan sekitar 6.000 lainnya terluka sebagai akibat dari serangkaian serangan Israel selama dua pekan terakhir. Namun, tidak ada informasi spesifik mengenai jumlah warga sipil yang tewas.

Pemerintah Beirut juga mengungkapkan bahwa sekitar satu juta orang, atau sekitar seperlima dari total populasi Lebanon, telah mengungsi dari rumah mereka.

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, menyebutnya sebagai “gerakan pengungsian terbesar” dalam sejarah negara tersebut.