Soal Habib Rizieq Gugat Jokowi Rp 5.246 Triliun, Noel : Ngeri Sekali Itu

RAKYAT NEWS, JAKARTA – Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer atau Noel, memberikan tanggapan terhadap gugatan senilai Rp 5.246 triliun yang diajukan oleh pihak Habib Rizieq kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Noel mengungkapkan kejutannya atas besarnya nilai gugatan tersebut.

“Saya rasa apa yang dilakukan Habib Rizieq ya selama saluran konstitusinya dia lakukan nggak masalah, dia punya hak secara konstitusional, kemudian gugatannya Rp 5.246 Triliun, buset luar biasa itu, APBN kita aja cuma 3 ribu sekian,” kata Noel, dikutip dari detiknews, Sabtu (5/10/2024).

Noel menyatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan gugatan yang diajukan oleh Habib Rizieq. Tetapi, ia berharap agar Habib Rizieq juga bersedia menerima keputusan dari pihak hakim kelak.

“Artinya ya nggak apa juga sih, kita hargai proses hukumnya, tapi kalau tidak terbukti kemudian, ya Habib rizieq juga harus legowo menerima keputusan hukumnya. Soal yang lain-lain saya rasa sih kita serahkan ke pengadilan ya, itu lebih penting daripada kita berwacana di luar konteks,” ucapnya.

Walaupun demikian, Noel menilai bahwa besarnya nilai gugatan mencapai triliunan rupiah tersebut tidaklah rasional. Menurutnya, gugatan tersebut juga terlalu besar.

“Menurut saya sih nggak rasional Rp 5.246 triliun, ngeri sekali itu. Itu besar banget, kemudian soal utang yang digugat jangan Jokowi, makanya saya nggak ngerti, yang digugat Jokowi sebagai Presiden atau Jokowi sebagai pribadi. Kalau digugat Jokowi sebagai Presiden ya yang digugat kan negara, artinya lembaga kepresidenan kan mewakili negara,” jelasnya.

“Ya nggak apa kita lihat saja apakah negara mampu, pasti saya yakin mampu menjelaskan utang-utang yang selama ini terjadi ya. Tapi tetap apapun yang dilakukan Habib Rizieq, Pak Jokowi akan menghargai dan menghormati. Karena ini kan negara hukum siapapun sama di mata hukum, kita tunggu saja hasilnya, semoga Habib Rizieq juga menghormati keputusan hukum nanti, jangan lagi membuat narasi-narasi yang memperkeruh,” lanjutnya.