RAKYAT NEWS, JAKARTA – Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 1, Bobby Nasution mengkritik kinerja lawannya, Edy Rahmayadi, calon gubernur nomor urut 2, karena dianggap kurang berkomitmen dalam memberantas peredaran narkoba.

Bobby menyatakan bahwa kinerja buruk Edy berdampak pada Sumatera Utara menjadi provinsi dengan tingkat pengguna narkoba tertinggi di Indonesia.

Saat diminta memberikan langkah konkret dan strategis untuk menanggulangi narkoba, cawagub nomor urut 1, Surya, menyebut bahwa salah satu strateginya adalah dengan melakukan koordinasi antar lembaga seperti BNN, Polri, dan TNI.

Selanjutnya, cawagub nomor urut 2, Hasan Basri Sagala, menekankan pentingnya komitmen kepala daerah dalam upaya memberantas narkoba.

“Pertanyaannya, sejauh mana komitmen kepala daerah untuk menuntaskan peredaran narkoba di masyarakat?” kata Hasan dalam debat perdana Pilgub Sumut 2024, Rabu (30/10).

Bobby menilai bahwa Hasan sebenarnya sedang mempertanyakan kinerja Edy yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.

“Pak Hasan, yang bapak bilang komitmen kepala daerah, saya enggak tahu Pak Hasan kayaknya mengoreksi Pak Edy. Kalau komitmen Gubernur Sumut baik, Sumut enggak peringkat 1 di Indonesia,” kata Bobby.

Bobby juga menyoroti pentingnya pemahaman masalah dalam upaya memberantas narkoba dalam tambahan dari komitmen kepala daerah. Menurutnya, banyak bandar narkoba di Sumatera Utara yang beroperasi dari dalam Lapas.

“Kami komitmen juga pak, kita tahu bandar-bandar di Sumut banyak di Lapas, kita pengin bandar yang selama ini dibiarkan, kita keluarkan dari Sumut,” kata Bobby.

Pernyataan Bobby sesuai dengan temuan BNN. Deputi Pencegahan BNN, Richard Nainggolan, menyatakan bahwa setidaknya 1 juta dari 3,3 juta pengguna narkoba berada di Sumatera Utara.

“Dari seluruh penyalahguna narkoba di Indonesia, sepertiganya ada di Sumut. Sementara ini, Sumut duduk di rangking satu,” kata Richard seperti dikutip Detik.com, di Hotel Grand Aston City Hall, Kota Medan, Selasa (23/4).

YouTube player