Jenis-jenis Ikan Laut yang Berpotensi Beracun

Tidak hanya ikan fugu, ada juga beberapa jenis ikan laut lain yang berpotensi beracun. Ikan kerapu, ikan barakuda, atau beberapa jenis kerang juga berisiko mengandung toksin alami, terutama jika ditangkap di perairan yang terkontaminasi atau pada musim tertentu. PAFI Bitung membantu masyarakat mengenali jenis-jenis ikan ini dan memberikan informasi mengenai kapan waktu yang aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, beberapa ikan laut dapat menyebabkan keracunan scombroid. Ini terjadi akibat penumpukan histamin pada daging ikan seperti tuna, makarel, atau cakalang, terutama bila ikan tidak disimpan atau diolah dengan baik. Konsumsi ikan dengan histamin berlebih dapat menimbulkan reaksi alergi seperti kulit kemerahan, mual, muntah, dan pusing.

Cara Mengolah Ikan Laut dengan Aman

PAFI Bitung memberikan beberapa tips penting dalam mengolah ikan laut yang aman. Mereka mengajarkan bahwa kebersihan menjadi faktor utama, mulai dari penyimpanan hingga pengolahan. Berikut beberapa langkah yang dianjurkan:

  1. Pilih ikan yang segar: Pastikan daging ikan tidak berubah warna dan memiliki aroma yang segar.
  2. Hindari ikan yang mengeluarkan aroma amoniak: Ikan yang sudah mulai membusuk akan mengeluarkan bau amoniak yang menyengat.
  3. Simpan pada suhu yang tepat: Ikan laut harus disimpan di suhu dingin (di bawah 5°C) untuk menghindari pertumbuhan bakteri atau penumpukan histamin.
  4. Hindari konsumsi bagian organ dalam ikan tertentu: Organ seperti hati dan usus pada ikan buntal mengandung racun yang tinggi. Sebaiknya bagian ini tidak dikonsumsi, terutama bila tidak diolah dengan benar.
  5. Masak hingga matang sempurna: Meskipun beberapa racun tidak bisa dihilangkan dengan pemasakan, memasak hingga matang sempurna tetap disarankan untuk mengurangi risiko kontaminasi bakteri.

Tanda dan Gejala Keracunan Makanan Laut

YouTube player