Apple Investasi Rp 240 Miliar Untuk iPhone 16 di RI, Pakar : Terlalu Kecil
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pengamat Gadget Herry SW mengatakan bahwa Apple tidak akan ingin kehilangan pangsa pasar di Indonesia karena negara ini dianggap sebagai pasar yang penting bagi perusahaan tersebut.
Komentar tersebut muncul ketika iPhone terbaru Apple, yaitu iPhone 16, menghadapi kendala untuk masuk ke pasar Indonesia.
Herry menyatakan bahwa jumlah investasi Rp240 miliar yang belum diserahkan oleh Apple kepada Indonesia sebenarnya bukan merupakan jumlah yang besar bagi perusahaan sebesar Apple.
Oleh karena itu, kemungkinan Apple tidak menambahkan jumlah investasi tersebut sangat kecil, terutama karena Indonesia dianggap sebagai pasar yang strategis bagi perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat ini.
“Kemungkinan selalu ada, tetapi menurut saya amat kecil. Nyaris mustahil [tidak tambah investasi]. Indonesia termasuk satu pasar penting Apple. Kekurangan nilai investasi yang disebutkan regulator hanya Rp240 miliar. Untuk perusahaan sekelas Apple itu amat kecil,” ujar Herry kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/11).
“Terlalu bodoh kalau Apple memilih tidak menambahkan investasi segitu dengan risiko iPhone 16 series tidak bisa masuk resmi ke Indonesia,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Apple masih belum memenuhi komitmennya dalam melakukan investasi di Indonesia sebagai syarat untuk memperpanjang sertifikat TKDN.
Pada awal bulan Oktober, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebutkan bahwa investasi Apple yang tercatat baru mencapai Rp1,48 triliun, sedangkan “komitmen investasi antara Apple dan pemerintah sebesar Rp1,71 triliun, sehingga masih ada kekurangan komitmen sekitar Rp240 miliar.”
Herry mengatakan bahwa Apple akan mengalami kerugian finansial yang signifikan jika tidak berhasil memasarkan iPhone 16 Series di Indonesia karena situasi yang sedang terjadi saat ini.
Berdasarkan data dari Statista per Oktober 2024, pangsa pasar Apple di Indonesia mencapai 12 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Tinggalkan Balasan