Berikutnya, Mohammad Fachry menyampaikan materi berjudul “Etika Pemasaran Produk Lokal di Toko Online”. Etika berarti standar moral tidak tertulis. Etika pemasaran di toko daring, diantaranya ramah kepada pembeli, membalas pertanyaan, menyapa, tidak menyalahgunakan data pembeli, mengemas produk dengan rapi, dan jujur dalam menuliskan deskripsi produk. “Jika akun toko daring kita dibobol, umumkan lewat media sosial, kontak kembali konsumen yang sudah transaksi namun barang belum sempat dikirim, ganti semua kata sandi, dan ikuti langkah pengembalian akun sesuai penyedia layanan toko daring,” pesannya.

Pemateri ketiga, Miftha Farild mengusung tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif menjadi Lebih Produktif”. Belanja daring memberikan kelebihan seperti tanpa antri, bebas macet, hemat waktu, bisa membandingkan harga, dan melihat testimoni pelanggan sebelumnya. Kekurangannya, risiko terkena penipuan, tidak bisa mengecek langsung keaslian barang, sabar menunggu kiriman, dan rentan konsumtif. “Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mulailah berbisnis, bisa lewat toko daring, lokapasar, atau e-dagang,” katanya.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Marwah Yamin menyampaikan tema “Tips Aman saat Berbelanja Online”. Agar bertransaksi daring aman, pastikan cari barang di lokapasar, cek ulasan toko, dan lakukan pembayaran langsung di lokapasar. “Ketika barang tiba, unboxing barang sembari direkam video,” pungkasnya.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Salah satu pertanyaannya, “Sekarang banyak pedagang yang beralih berjualan lewat platform daring seperti bahan makanan jadi. Apa hambatan terbesar bagi pemula? Bagaimana tips meningkatkan promosi dengan biaya murah?” tanya Aris kepada Erick Tamalagi.

“Keberadaan media sosial bisa menekan biaya promosi karena media sosial membuka peluang bagi kita menjadi “pemilik TV”. Kita tinggal mengasah kreativitas dalam mempromosikan produk dengan membuat gambar dan narasi yang menarik,” jawab Erick Tamalagi.