Misalnya di daerah Sulawesi Selatan, seiring pelaksanaan BKGN, jumlah masyarakat yang menyikat gigi di waktu yang tepat telah meningkat hampir tiga kali lipat, yaitu dari 8,8% (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas 2018) menjadi 22,6% (Survei Kesehatan Indonesia/SKI 2023). Selain itu, jika Riskesdas 2018 melaporkan 95,5% masyarakat Sulawesi Selatan tidak berkonsultasi ke dokter gigi selama 1 tahun, di SKI 2023 angka ini menunjukkan perbaikan menjadi 90,8%. Hal tersebut juga tercermin di RSGMP Universitas Hasanuddin, dimana di 2023 tercatat adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien hingga 84,06% dibandingkan 2022.

Mendorong perubahan positif tersebut, sejak 2020 BKGN didukung dengan layanan konsultasi gigi online “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” yang mudah diakses melalui QR code di kemasan pasta gigi Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang. Didukung keahlian ribuan dokter gigi dari PDGI, AFDOKGI dan ARSGMPI, lebih dari 140.000 masyarakat telah menggunakan layanan ini.

“Guna memberikan pengalaman dan manfaat yang lebih maksimal, di BKGN 2024 Pepsodent semakin melengkapi layanan ini dengan teknologi Pepsodent AI Denta-Scan; diawali dengan kehadiran Hamish Daud yang menyapa nama pengguna secara virtual, dilanjutkan ke screening awal kesehatan gigi dan mulut yang diproses dan dihasilkan melalui teknologi AI. Berbekal hasil screening ini, pengguna akan diarahkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi yang tersedia via chat maupun video call,” drg. Mirah menerangkan.

Terlebih lagi, saat ini Indonesia adalah negara dengan pengguna AI tertinggi ketiga di dunia, sehingga Pepsodent semakin yakin bahwa inovasi ini akan semakin membawa excitement tersendiri bagi masyarakat sekaligus menghilangkan stigma bahwa berkonsultasi ke dokter gigi adalah hal yang menakutkan.

Tidak hanya bagi penggunanya, layanan berbasis AI ini juga berguna bagi para dokter gigi.