“Layanan konsultasi online berbasis AI sangat bermanfaat di bidang kedokteran gigi karena mampu menjadi perangkat edukasi kesehatan gigi dan mulut, berfungsi sebagai tahap screening, hingga menghasilkan rujukan untuk perawatan ke fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, untuk kegiatan promotif preventif dengan jangkauan yang masif seperti BKGN 2024, layanan yang dilengkapi teknologi Pepsodent AI Denta-Scan menjadi sangat strategis dilakukan dan dapat mendorong masyarakat untuk lebih rutin berkonsultasi ke dokter gigi,” Dekan FKG Universitas Hasanuddin, drg. Irfan Sugianto, M.Med.Ed., Ph.D.

drg. A. Tajrin., M.Kes., Sp.BMM., Subsp.C.O.M(K) selaku Direktur RSGMP Universitas Hasanuddin menanggapi, “Konsultasi gigi online menggunakan teknologi Pepsodent AI Denta-Scan adalah langkah awal, diperlukan akses agar masyarakat dapat menindaklanjuti permasalahan gigi dan mulut mereka ke dokter gigi secara langsung – seperti yang hari ini tersedia di BKGN 2024. Dengan target menjangkau hampir 1.000 pasien, RSGMP UNHAS siap memberikan layanan lanjutan secara gratis dengan fasilitas yang sangat memadai dan terakreditasi secara nasional – meliputi pencabutan tanpa komplikasi, pembersihan karang gigi atau scaling, dan perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi fluoride.”

Selain itu, didukung 70 PDGI Cabang, BKGN 2024 juga akan memberikan edukasi, pemeriksaan dan perawatan gigi gratis melalui Program Sekolah – termasuk bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi, para siswa Sekolah Sepak Bola, dan anak yatim/piatu di berbagai penjuru Indonesia. Tak kalah istimewa, di BKGN 2024 Pepsodent sebagai merek pasta gigi yang 100% buatan Indonesia turut mengumumkan kolaborasinya sebagai Official Oral Care Partner Tim Nasional Sepak Bola Indonesia.

Faktanya, kondisi kesehatan gigi dapat sangat mempengaruhi kenyamanan, rasa percaya diri, dan performa atlet sepak bola. Studi terhadap 187 pemain sepak bola profesional di Inggris menemukan bahwa 37% pemain memiliki karies gigi aktif, 53% mengalami erosi gigi, dan 5% menderita penyakit periodontal yang tidak dapat disembuhkan. Akibatnya, 45% merasa terganggu dengan kondisi ini, dan 27% melaporkan dampak negatif terhadap kualitas hidup ataupun performa di lapangan. Sebagai langkah pencegahan, studi ini juga mengungkapkan pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara rutin bagi para pemain sepak bola.