Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan di seluruh wilayah.

Tercatat pada triwulan III 2021, beban puncak kelistrikan sistem Jawa-Bali berada di atas 27 ribu megawatt (MW) dibandingkan periode sebelumnya di angka 26 ribu MW.

Sementara sistem sumatera berada di atas 6.200 MW, sistem kalimantan di atas 1.200 MW, sistem Sulutgo di atas 400 MW, dan sistem Sulbagsel di atas 1.400 MW.

Untuk meningkatkan penjualan listrik, PLN akan berfokus pada strategi creating demand yang ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.

Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui berbagai bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, misalnya promo Super Dahsyat pada yang digulirkan memperingati Hari Listrik Nasional ke-76.

Program promo ini memberikan harga spesial untuk Biaya Penyambungan (BP) pada Layanan Tambah Daya bagi Konsumen tegangan rendah 1 phase daya 450 VA dan 4.400 VA di semua golongan tarif dengan pilihan daya akhir maksimal 5.500 VA, dengan hanya membayar sebesar Rp 202.100,-.

Strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.

Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN melalui program win back yaitu mengakuisisi captive power atau mengganti kelistrikan perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN agar perusahaan dapat berfokus pada bisnis intinya.

Cara lainnya adalah dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial dengan program electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan.