Depok | Rakyat.News – Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia menggelar ‘SustainaBlue Inauguration Event’ pada Rabu, 11 Desember 2024 di Aula Prof. Dr. G. A. Siwabessy, FMIPA UI.

SustainaBlue merupakan program peningkatan kapasitas terkait ekonomi biru dan transisi hijau di Indonesia dan Malaysia yang didanai oleh ‘The European Union’ dengan melibatkan Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November, Universiti Malaysia Terengganu, Universiti Sains Malaysia, University of the Aegean, Symplexis, AEGEANrebreath, University of Cyprus, CSI Center for Social Innovation Ltd., Malaysia Aquaculture Development Association, serta PT. Pandu Bina Sejahtera.

Acara Inaugurasi SustainaBlue merupakan kelanjutan dari suksesnya acara peluncuran (Launching Event) yang sebelumnya telah memperkenalkan ‘SustainaBlue’ kepada masyarakat luas.

Acara inaugurasi menandai dimulainya implementasi program ‘SustainaBlue’ secara resmi, sekaligus memperkuat komitmen yang didukung oleh kemitraan strategis dalam mewujudkan tujuan ‘SustainaBlue’ yaitu : memajukan dan mengintegrasikan ekonomi biru yang berkelanjutan dalam Institusi Pendidikan Tinggi dan kebutuhan pasar tenaga kerja di Malaysia dan Indonesia.

Wakil Koordinator SustainaBlue Center Universitas Indonesia, Dr. Retno Lestari, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan tujuan dan potensi SustainaBlue dalam memberikan solusi inovatif yang strategis, sehingga dapat menjangkau banyak pihak dan menciptakan ekosistem berkelanjutan yang bermanfaat secara global.

“Melalui pendekatan yang terintegrasi dengan memadukan sains, teknologi, dan pemberdayaan komunitas, SustainaBlue diharapkan memberikan dampak nyata dalam menciptakan ekosistem yang berkelanjutan”, ucap Retno.

Sementara itu, Prof. Anom Bowolaksono, Ph.D. selaku Ketua Departemen Biologi FMIPA UI memberikan apresiasi terhadap progres SustainaBlue dan menjelaskan, bahwa program tersebut telah berjalan selama enam bulan.

“Program SustainaBlue telah berprogres sejak pertama kali diluncurkan enam bulan yang lalu, dan telah membuktikan bahwa sains dapat dikomunikasikan dari universitas ke kalangan masyarakat luas. Keberadaan SustainaBlue Center di FMIPA UI dapat mendukung pengaplikasian ilmu pengetahuan pada seluruh lapisan masyarakat”, terangnya.

Poin-poin utama mengenai konsep SustainaBlue disampaikan oleh Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria, M.Sc. selaku Koordinator SustainaBlue Center Universitas Indonesia, yang meliputi tujuan umum dan khusus dari program SustainaBlue hingga implementasi program yang telah dan akan dijalankan.

“SustainaBlue Center Universitas Indonesia telah melakukan persiapan pembentukan SBEC (SustainaBlue Economic Center), rapat luring dan daring bersama pemangku kepentingan dan mitra baik mitra lokal, bilateral, maupun multilateral, serta penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama berbagai perusahaan swasta, pembuat kebijakan publik, dan komunitas lokal. Kedepannya, SustainaBlue berpotensi untuk mengadakan berbagai event dan menjalin kerja sama yang lebih luas lagi”, ujarnya.

Peresmian SustainaBlue Center Universitas Indonesia dilakukan oleh Prof. Dr. Tito Latif Indra, S.Si. M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FMIPA UI.

Dalam sambutannya, Tito menyampaikan progres terkini SustainaBlue yaitu : adanya pendirian kantor pusat SustainaBlue di Gedung Lab. Riset Multidisiplin FMIPA UI Lt. 3. Selain itu, SustainaBlue juga telah menandatangani delapan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima perusahaan swasta yang terdiri atas PT Pandu Anugerah Analitika, PT Ecosains Hayati, PT Pandu Biopolimer, PT Indolearning Pandu Aksara, PT Ecodigitus Sains Teknovasi, dan dua komunitas lokal yang bergerak di bidang ekonomi biru maupun transisi hijau, yaitu Komunitas Banyubiru dan Kampung Cikondang, Pandeglang.

“Kami mengajak seluruh sivitas akademika, pemangku kepentingan, industri, dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan SustainaBlue sehingga diharapkan dapat ikut berkontribusi dalam pengembangan sustainable blue economics dan green transition”, ucap Tito.

Acara peresmian ini juga berlangsung dengan penandatanganan dua MoU dengan Usaha Insan Aksara dan Pramuka Universitas Indonesia menandai langkah awal kolaborasi yang memperkuat implementasi program SustainaBlue.

Setelah acara, dua instansi lainnya, yaitu Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna DKI Jakarta dan PT Pandu Pakan Alami juga turut menandatangani MoU sebagai bentuk komitmen untuk memeberikan dampak positif disektor ekonomi biru dan transisi hijau ini.

Hingga saat ini SustainaBlue UI sudah bekerjasama dengan dua belas institusi. SustainaBlue akan terus membuka pintu untuk kemitraan dengan berbagai institusi yang bergerak di bidang sains, inovasi, dan keberlanjutan, khususnya terkait ekonomi biru dan transisi hijau.

Melalui sinergi yang melibatkan berbagai pihak, SustainaBlue berkomitmen menciptakan dampak nyata bagi pelestarian lingkungan, relevansi dengan industri, dan pemberdayaan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh 60 partisipan yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari sektor akademisi dan institusi penelitian, komunitas lokal, perusahaan swasta, dan profesi yang bergerak dalam sektor Blue Economy, media, hingga masyarakat sipil.

Kalangan akademisi menjadi partisipan dengan jumlah terbanyak, baik Dosen, mahasiswa, dan instansi seperti Pusat Kelautan Universitas Indonesia (PUSKEL UI). Selain akademisi, partisipan yang hadir juga berasal dari latar belakang profesi yang bergerak dalam sektor ekonomi biru dan transisi hijau, seperti Pandu Holding Company, Alatlab Globalindo Utama, PT Indolearning Pandu Aksara, PT Pandu Pakan Alami, PT Pandu Bahagia, PT Ecosains Hayati, PT Pelangi Eka Nusa, PT Pandu Anugerah Analitika, PT Ecodigitus Sains Teknovasi, PT Pandu Biopolimer, PT Pandu Bina Sejahtera, dan Pramuka Universitas Indonesia.

Partisipan berpendapat, bahwa acara SustainaBlue telah sesuai dengan ekspektasi. Sebagian besar partisipan yang menghadiri acara pembukaan SustainaBlue Center UI merasa tertarik dengan tujuan proyek, aktivitas, dan luaran yang diantisipasi dari program SustainaBlue. Partisipan berharap kegiatan seperti ini dapat diperbanyak dalam proyek-proyek SustainaBlue berikutnya dan dapat menjangkau masyarakat lebih luas.(Arifin)