“Sektor produksi diharapkan bisa mempekerjakan banyak orang dan tentunya sektor produksi bisa menambah supply barang di dalam negeri. Kita berharap bahwa proporsi daripada industri ataupun produsen dari DEKOPIN, induk koperasi, itu semakin meningkat. Jumlah kewirausahaan, arahan Bapak Presiden, ini harus didorong untuk naik kelas dan salah satu sumbernya tentu dari DEKOPIN,” jelas Airlangga.

Pemerintah telah memberikan kemudahan pembiayaan untuk koperasi dan UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah. Realisasi KUR hingga 30 November 2024 mencapai Rp269,48 triliun, mencapai 96,24% dari target tahun ini, dengan NPL tetap terjaga di 2,19%.

Melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Kementerian Koperasi, pemerintah memberikan akses pendanaan bagi koperasi. Penyaluran dana untuk sektor riil meningkat dari Rp38,7 miliar pada 2020 menjadi Rp506,2 miliar pada 2023, tumbuh 960,53%.

Airlangga juga mendorong koperasi untuk beradaptasi dengan era digital. Digitalisasi koperasi akan meningkatkan efisiensi dan kekuatan keanggotaan koperasi akan terkoneksi melalui jaringan pasokan dan data digital.

“Saya tentu sangat berharap, sekali lagi, DEKOPIN menjadi game changer untuk menambah kewirausahaan di Indonesia dan utamanya kewirausahaan bagi kaum mayoritas. DEKOPIN terus tumbuh, terus kuat, dan terus beregenerasi, supaya kegiatan koperasi bisa terus menjadi akar daripada perekonomian nasional,” pungkas Airlangga.