Kemenag Terbitkan Panduan MBG : Dorong Nilai Spiritual-Toleransi Santri
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) telah merilis panduan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pesantren.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis), Abu Rokhmad, menyampaikan hal ini. Panduan tersebut dijelaskan dalam Surat Edaran (SE) Nomor 10 Tahun 2024.
Menurut Abu Rokhmad, surat yang diterbitkan pada 31 Desember 2024 ditujukan untuk semua pondok pesantren di Indonesia.
“Seluruh entitas pendidikan Islam siap menyukseskan Makan Bergizi Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Edaran ini kami terbitkan untuk menjadi panduan implementasi MBG di pondok pesantren,” ujar Abu Rokhmad, dikutip dari Republika, Senin (6/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa implementasi MBG di pondok pesantren tidak hanya berkaitan dengan aspek gizi, tetapi juga merupakan bagian dari pembentukan karakter peserta didik. Dengan demikian, para santri dapat memperkuat dan mengaplikasikan nilai-nilai akhlak yang baik.
“Misalnya, ada pembiasaan bagi para santri untuk mempraktikan nilai spiritual, semisal berdoa sebelum makan. Juga mempraktikan nilai toleransi karena diajarkan untuk antre, tidak saling serobot, dan sebagainya,” imbuhnya.
Panduan Program Makan Bergizi Gratis di Lingkungan Pesantren :
1. Pimpinan Pesantren agar melaksanakan program MBG sebagai salah satu langkah strategis meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik dari segi kesehatan maupun moral peserta didik.
2. Program MBG dirancang untuk mengajarkan nilai karakter berikut:
a. Nilai Spiritual
Caranya, membiasakan peserta didik berdoa sebelum makan (meningkatkan rasa syukur dan menanamkan kebiasaan baik yang mendukung pembentukan karakter).
Etika makan dan minum, antara lain:
- Berwudhu ketika hendak makan.
- Membaca basmalah sebelum makan.
- Membaca hamdalah setelah makan.
- Berkumur setelah makan.
- Makan dengan tangan kanan.
- Makan menggunakan tiga jari.
- Mengambil makanan yang terdekat.
- Tidak makan sambil berbaring.
- Tidak mencaci makanan.
- Tidak membiarkan makanan yang jatuh.
- Tidak berlebih-lebihan dalam makan.
- Minum dengan tiga tegukan dan membaca basmalah.
- Tidak bernafas dalam bejana (tempat minum).
- Tidak makan dan minum dengan berdiri.
b. Toleransi dan Tenggang Rasa
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan