Akun Penuntut Pencairan Tukin Kemendiktisaintek Diretas
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Akun resmi Instagram Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (ADAKSI) disusupi oleh pihak tak dikenal saat sedang berjuang untuk mendapatkan tunjangan kinerja (Tukin) yang tertunda sejak tahun 2020.
Anggun Gunawan, Ketua ADAKSI, mengungkapkan bahwa insiden ini dimaksudkan untuk menghalangi usaha mereka oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Dalam rentang beberapa hari terakhir, akun media sosial kami menjadi target serangan siber yang berulang,” kata Anggun, Kamis (16/1/2024), mengutip CNNIndonesia.com.
Peretasan tersebut pertama kali terdeteksi pada Rabu, 15 Januari 2025 pukul 15:13 WIB dimana notifikasi peringatan muncul di email yang mengindikasikan ada percobaan login ke akun Instagram @tukindosenasnkemdiktisaintek_.
“Setelah itu akun IG sudah lepas kendali, sekitar pukul 18.59 WIB akun IG bisa diambil alih. Namun email asli baru bisa dihubungkan kembali ke IG pukul 20.05 WIB,” jelasnya.
Kemudian, sekitar pukul 20.30 WIB, peretasan kembali terjadi. Akun Instagram berhasil diretas dan semua informasi terkait email dan nomor telepon telah diubah oleh pihak peretas.
Menurut Anggun, insiden ini menunjukkan adanya upaya sistematis untuk menyensor suara ADAKSI dan menghambat penyebaran informasi ke masyarakat terkait permasalahan yang tengah dihadapi.
Anggun juga menyoroti bahwa perbuatan tersebut bertentangan dengan prinsip hak berserikat, kebebasan berekspresi, dan advokasi yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Ia menegaskan bahwa intimidasi ini tidak akan menghentikan semangat dalam memperjuangkan hak-hak dosen ASN di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
“Tindakan peretasan dan intimidasi justru memperkuat komitmen kami untuk terus menyuarakan keadilan, transparansi, dan akuntabilitas dalam sistem pengelolaan tunjangan kinerja dosen,” ujar dia.
Selain itu, Anggun menuntut agar pemerintah dan lembaga terkait menyelidiki dengan seksama insiden peretasan ini dan memastikan bahwa pelaku menerima hukuman yang setimpal.
Tinggalkan Balasan