Bahas Subsidi Gas LPG 3 Kg, Jusuf Kalla Beri Pesan Penting Ke Bahlil
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, beberapa menteri ikut serta membahas berbagai topik termasuk subsidi LPG.
Bahlil mengungkapkan bahwa pertemuan dengan JK membahas berbagai hal terutama terkait kedaulatan pangan dan energi.
“Tadi saya di dalam Mendampingi Bapak Presiden Dalam menerima Mantan Wakil Presiden Pak Jusuf Kalla sambil makan siang berbagai diskusi yang dilakukan untuk bagaimana menyampaikan tentang sumbang saran dalam kedaulatan pangan, Kedaulatan energi, dan juga bagaimana tentang perekonomian kita dan Alhamdulillah hasilnya bagus,” kata Bahlil.
Pembahasan subsidi gas LPG atau Elpiji juga dibahas dalam pertemuan itu. JK, kata Bahlil, mengungkap besaran subsidi sejak eranya hingga kini tidak pernah berubah.
“Ya Pak JK ngomong tentang LPG bahwa LPG ini terjadi di saat kebijakan beliau Menjadi Wakil Presiden Di tahun 2000, periode pertama. Dan sampai dengan sekarang subsidinya belum ada perubahan. Bayangkan sudah 20 tahun subsidi LPG ini belum ada perubahan di saat itu kurs dolar kata Pak JK masih Rp 8 ribu, sekarang sudah Rp16 ribu. Artinya subsidi kita sekarang masih sama dengan tahun 2024 atau 2025 yang lalu,” ujarnya.
“Nah karena itu diharapkan tujuan kita ini kan subsidi besar Rp 87 triliun ini diharapkan masyarakat mendapatkan harga dengan yang semurah-murah mungkin,” lanjut Bahlil.
Bahlil menambahkan bahwa dengan subsidi tersebut, harga LPG seharusnya dapat dipertahankan di bawah Rp 20 ribu. Untuk itu, perlu dilakukan penataan agar harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Harusnya kan perhitungan kami maksimal itu di angka di bawah Rp20.000, Rp18.000 atau Rp19.000. Ada yang sekarang langka Itu beberapa bulan lalu Rp25.000 ada juga yang Rp30.000. Tidak hanya itu ada juga yang mengoplos. Ini kan sayang,” ujarnya.
Bahlil juga mengungkapkan bahwa JK setuju untuk melakukan penataan tersebut. Menurut JK, penataan ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan.
“Ya Pak JK menyampaikan bahwa penataan itu penting. Penataan itu penting. Sekarang gini pengecer yang tadinya pengecer kita jadikan menjadi sub pangkalan,” ujarnya.
Menteri yang hadir dalam pertemuan antara Prabowo dan JK antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Pertemuan itu berlangsung sambil makan siang di Presidential Lounge, Istana Kepresidenan Jakarta.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan