RAKYAT.NEWS, JAKARTA  – Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyambut kegiatan anjangsana Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, di Kantor Pusat BPOM RI pada Kamis (13/2/2025).

Dalam pertemuan itu, Taruna mengajak Hasan besertatim PCO untuk sejumlah fasilitas: BPOM Command Center, Gedung Pelayanan Publik, employee corner, gym center, dan laboratorium di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional.

“Senang sekali rasanya, sahabat saya, Pak Hasan berkenan hadir ke BPOM. Ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya dan kinerja pengawasan yang dilakukan BPOM terhadap obat dan makanan,“ ujar Taruna

Taruna mengatakan, kedatangan tim Kantor Komunikasi Kepresidenan hari ini bertujuan untuk menyinkronkan program kerja utama BPOM ke dalam orkestrasi agenda setting strategis pemerintah. Termasuk mengenai langkah BPOM untuk masuk ke dalam WHO Listed Authority (WLA) agar menjadi lembaga pengawas obat dan makanan yang diakui secara global.

Hal ini, mengingat peran Kantor Komunikasi Kepresidenan sebagai lembaga yang menyelenggarakan pemberian dukungan kepada Presiden dalam melaksanakan komunikasi dan informasi terhadap kebijakan strategis dan program prioritas Presiden.

“BPOM sangat berharap support dari Istana Negara yang terkait dengan program-program kami,” ungkap Taruna.

Nasbi sambut baik harapan itu. Ia mengakui akan luasnya lingkup pengawasan BPOM yaitu obat dan makanan sebagai komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Hasan Nasbi menyatakan dukungannya agar Indonesia bisa menjadi bagian dari WLA pada April 2025.

“Kalau Indonesia bisa bergabung menjadi bagian WLA, maka itu tidak hanya menjadi kebanggaan besar bagi Indonesia. Ini juga bisa menjadi motivasi agar ekonomi kita bisa berkembang karena artinya obat-obat yang disertifikasi di Indonesia dapat langsung otomatis diakui oleh negara-negara maju tanpa harus diuji ulang,” kata Hasan.

Salah satu program strategis BPOM yang diapresiasi oleh Hasan adalah keterkaitannya dalam keberlangsungan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, peran BPOM sangat penting dalam memastikan tidak ada masalah keamanan pangan serius yang terjadi selama pelaksanaan program tersebut.

Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah mengenai efisiensi anggaran yang tengah diberlakukan di kementerian/lembaga pemerintah. Terkait hal ini, Taruna mengaku optimis BPOM tetap bisa menjalankan program-program kerja yang menjadi tugas pokok dan fungsi BPOM secara maksimal.

“Efisiensi ini dilakukan untuk mendukung program MBG dari Pemerintah. Kami sangat mendukung hikmah terbesar dari efisiensi ini, yaitu kita sedang berinvestasi besar untuk masa depan bangsa dan kelangsungan ekonomi kita,” ucap Taruna.

Hasan mengapresiasi upaya dukungan efisiensi yang telah diterapkan oleh BPOM. “Saya melihat BPOM sangat adaptif terhadap efisiensi ini. Mungkin BPOM menjadi salah satu institusi pertama yang menyatakan siap bekerja optimal di bawah efisiensi dan saya rasa, bisa menjadi percontohan untuk efisiensi [bagi institusi lain],” katanya.

Taruna berharap dengan adanya kolaborasi solid antara BPOM dengan Kantor Komunikasi Kepresidenan, informasi mengenai pengawasan obat dan makanan diharapkan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat sehingga semakin meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerintah. Harapan senada disampaikan oleh Kepala PCO agar sinergi antar lembaga dapat terus terjadi dari semua sektor agar semua pihak dapat bersama-sama menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.