General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar, Awaluddin Hafid menjelaskan bahwa PLN sangat mendukung program Electrifying Agriculture dengan terus mendorong program-program elektrifikasi yang dapat meningkatkan produktifitas di sektor pertanian.

“Dengan program ini tentu akan mempermudah para petani karena penghematan dan keandalan yang didapat. Semangat Transformasi kami mengarah kepada motto PLN, yaitu bahwa listrik harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas yang membawa dampak baik bagi masyarakat, serta mendukung lingkungan yang lebih ramah,” pungkas Awal.

PLN dengan penghematan biaya operasionalnya membantu para petani dalam meningkatkan produksi gabah.

“Dengan menggunakan listrik, petani dapat menghemat biaya operasional sampai dengan 50%, selain itu pasokan listrik yang terus menerus juga akan meningkatkan produksi gabah para petani,” tandas Awal.

Untuk melayani sebanyak 6 pelanggan dengan total daya 21.000 VA, PLN membangun jaringan listrik sepanjang 0,25 kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan memancang 6 tiang.

Selain di Kabupaten Soppeng, PLN UIW Sulselrabar juga telah menjalankan program tersebut di beberapa daerah yaitu bagi Petani Bawang di Desa Telle Kab. Bone, Petani Bawang di Kab. Enrekang, dan Petani Buah Naga di Kab. Sinjai. Dengan adanya program Electrifying Agriculture, PLN berharap dapat meningkatkan taraf ekonomi karena dengan hadirnya listrik, biaya operasional di bidang pertanian bisa menjadi lebih murah.