4 Provinsi Jadi Prioritas Lumbung Pangan Nasional, Wamentrans: Transmigrasi Kunci Swasembada
RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Pemerintah RI telah menetapkan 4 daerah yakni Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua Selatan sebagai lumbung pangan nasional.
Pemilihan keempat provinsi tersebut untuk mendukung program swasembada pangan disebut sebagai langkah yang tepat oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi.
Viva Yoga mengatakan kepada wartawan di Jakarta pada 10/3/2025 bahwa banyak kabupaten di provinsi-provinsi tersebut merupakan kawasan transmigrasi.
Di Sumatera Selatan terdapat 10 kabupaten dengan 45 kawasan, Kalimantan Tengah memiliki 13 kabupaten dengan 42 kawasan, Kalimantan Selatan memiliki 9 kabupaten dengan 30 kawasan, dan Papua Selatan memiliki 2 kawasan.
Sejak transmigrasi pertama kali dilakukan oleh pemerintah mulai tahun 1950 hingga 2023, jumlah transmigran yang ditempatkan di Pulau Sumatera mencapai 1.069.181 KK/4.470.554 jiwa, di Pulau Kalimantan 448.975 KK/1.872.725 jiwa, dan di Pulau Papua 165.903 KK/691.666 jiwa.
Menurut data yang ada di Kementerian Transmigrasi, Viva Yoga yakin swasembada pangan akan tercapai karena transmigran yang telah menetap di berbagai kawasan sudah menjadi petani yang handal dan berpengalaman.
“Sumber daya manusianya untuk mengolah lahan tak perlu diragukan lagi,” ujarnya.
Kedua, data statistik menunjukan kawasan transmigrasi selama ini telah menjadi lumbung pangan nasional.
“Selama ini kawasan transmigrasi menjadi sentra produksi beras,” ungkapnya.
Untuk memperkuat langkah pemerintah dalam mewujudkan lumbung pangan di provinsi yang diprioritaskan, diperlukan pencetakan sawah baru dan optimalisasi lahan eksisting.
Kementerian Pertanian dan Kementerian Transmigrasi telah melakukan MoU untuk membuat program bersama guna percepatan swasembada pangan nasional.
“Januari 2025, kedua kementerian menandatangani kesekapatan kolaborasi dan sinergi untuk mencapai swasembada pangan,” ujar mantan anggota Komisi IV DPR itu.
Viva Yoga menyatakan bahwa potensi pengembangan produksi pangan di kawasan transmigrasi masih sangat besar. Diperlukan pendekatan komprehensif dalam pengelolaan lahan. Visi pertanian yang modern sejalan dengan visi Kementerian Transmigrasi.
“Kita berdayakan masyarakat di sana untuk mewujudkan swasembada pangan sekaligus mengembangkan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Dengan penyediaan bibit unggul, pupuk yang mencukupi, dan penggunaan alat pertanian modern, produktivitas pertanian dapat ditingkatkan.
“Kita dorong kawasan transmigrasi sebagai basis utama yang berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” harapnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan